Eks Kades Batuampar Sumenep, Diduga Aniaya Wartawan Online Hingga Babak Belur

Peristiwa244 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Eks Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, diduga aniaya wartawan hingga babak belur.

Informasi yang dihimpun media Bongkar86.com, dua orang wartawan dari media online di Kabupaten Sumenep diantaranya berinisial MW dari kabaroposisi.net dan SW koranpatroli. Yang diduga mendapatkan tindakan kekerasan penganiayaan dari mantan Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-guluk, saat melakukan peliputan yang saat ini resmi dilaporkan ke Polres Sumenep, Minggu (27/3/2023) malam.

Berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/85/III/2023/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JATIM, mantan Kepala Desa Batuampar tersebut dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUH Pidana.

Bahkan, korban MW mengalami mengalami luka robek pada bagian dalam bibirnya, hidungnya bengkak, mata kanan dan kirinya juga bengkak.

Menurut keterangan korban MW (wartawan kabaroposisi.net) mengatakan bahwa penganiayaan yang dialaminya berawal saat dirinya bersama rekannya mendatangi rumah terlapor dengan maksud ingin konfirmasi kepada anak terlapor selaku Kepala Desa Batuampar berkaitan dengan dua proyek rabat beton dan proyek pengerasan jalan.

”Usai mendapat penjelasan dari Kades Batuampar kita berpamitan pulang. Berjarak sekitar 500 meter saya dan teman saya berhenti karena melihat ada bangunan desa yang sudah rusak. Dan kita mengambil dokumentasi bangunan tersebut,” ujarnya, (26/3/2023).

Kemudian, lanjut dia, Kades Batuampar tiba-tiba mendatangi dirinya dengan memaksa untuk balik kembali ke rumahnya.

“Setibanya di rumah Kades dan terlapor. Kades Batuampar tiba-tiba marah-marah dan kita disuruh mengaku siapa yang menyuruh liputan di desanya. Padahal kita melakukan investigasi di Batuampar murni atas inisiatif sendiri tanpa ada yang menyuruh,” terangnya.

Meski sudah dijawab jika liputan yang dilakukannya tidak ada yang menyuruh, Kades Batuampar terus bernada tinggi yang kemudian terlapor keluar dari dalam rumahnya juga ikut marah-marah dan memaksa agar ngaku siapa yang menyuruh liputan di Desa Batuampar.

Saya tetap mengatakan tidak ada yang menyuruh, terlapor langsung menempeleng saya berkali-kali. Dan juga memukul saya menggunakan pisau besar yang masih lengkap dengan sarungnya hingga berulang-ulang,” jelasnya.

Kejinya lagi, kata Misrawi, terlapor juga meludahi muka dirinya hingga berkali-kali. “Dan baju saya dibuka atau dilepas oleh terlapor. Saya juga mau dibakar. Disirami bensin oleh orang yang saya tidak kenal di rumah terlapor. Dan kepala saya juga dipukul pakai pentungan oleh terlapor,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya, jika kades juga menyita barang-barangnya, berupa sepeda motor, dompet berisi ATM dan barang penting lainnya, dan juga dua HP miliknya dan rekannya Sahawi. “Kades merampas barang-barang kami,” jelasnya.(apo)

Komentar