Dinsos P3A Sumenep Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan Anak

Infrastruktur18 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos P3A melaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan anak yang diikuti puluhan organisasi masyarakat dan organisasi Wanita, dengan menghadirkan narasumber Fasilitator sekolah perempuan

Sekretaris Dinsos P3A Sumenep Kusmawati mengungkapkan, maraknya kasus kekerasan perempuan dan anak saat ini meresahkan masyarakat, bahkan hingga bulan September 2025 sudah ada 59 kasus yang ditangani instansinya, didominasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT, pelecehaan seksual dan penelantaran.

“Untuk melindungi korban kekerasan pada perempuan dan anak, Dinsos P3A Sumenep telah memiliki rumah aman sebagai tempat perlindungan dan pendampingan kasus, sehingga diharapkan masyarakat yang mengalami kekerasan bisa melaporkan ke 112 untuk ditindaklanjuti oleh Dinsos P3A dan rumah sakit jika membutuhkan visum,” ujarnya, Kamis (25/9/2025)

Ketua Bidang 1 Himpunan Psikolog Indonesia HIMPSI Kabupaten Sumenep Nuzulul Khair mengatakan, pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan diantaranya bisa dilakukan melalui pola pengasuhan positif, serta belajar manajemen emosi.

“Kita harus belajar manajemen emosi karena rata-rata kalau dalam teori psikolog secara umum ketika tidak bisa memanaj emosi biasanya cenderung frustasi dan frustasi ini yang membuat kecenderungan agresi,” ucap Nuzul.

Fasilitator sekolah perempuan Sumenep Raudhatun menginginkan pemerintah segera membuat regulasi atau Peraturan Daerah perlindungan perempuan dan anak serta kegiatan yang menopang perlindungan perempuan dan anak di desa, termasuk anggaran daerah juga bisa memprioritaskan pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak.

“kitab isa menyampaikan kembali bagaimana membangun keluarga yang harmonis jadi intinya Adalah keluarga inti bagaimana menerapkan Rahmah dan kasih saying dalam keluarga,” katanya.

Ketua Koalisi Perempuan Anak Indonesia KPI Sumenep Nunung Fitriana berharap para peserta sosialiasi yang mayoritas organisasi wanita bisa menyebarluaskan informasi bahwa kekerasan tidak bisa dinormalisasi serta memahami pengetahuan tentang kekerasan dan cara penangannya, sehingga masyarakat bisa saling bantu dan mengurangi angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Sumenep.

“Kekerasan tidak bisa dinormalisasi maka penting memahami pengetahuan dan penanganan kekerasan pada Perempuan dan anak agar bisa saling jaga dan saling bantu untuk mencegah dan meminimalisir angka kekerasan seksual di Sumenep,” katanya.

Sosialisasi Pencegahan Perempuan dan Anak yang dipusatkan di Aula Dinsos P3A Sumenep diikuti puluhan organisasi masyarakat dan organisasi wanita di Sumenep.(Apo)

Komentar