Pemkab Sumenep Gelar Parade Musik Keroncong se-Jawa Timur 2025, Ini Ungkapan Pj Sekda R Syahwan Efendi

Infrastruktur1535 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Komunitas Orang-Orang Penuh Inspirasi (KOPI), Komunitas yang menaungi beberapa genre musik khususnya yang ada di kabupaten Sumenep bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Parade Musik Keroncong se-Jawa Timur, Sabtu (08/11/2025).

Kegiatan yang merupakan salah satu kegiatan dalam Calendar of Event di Kabupaten Sumenep 2025 ini dihadiri para penggemar dan pemain serta pemerhati musik keroncong di Jawa Timur yang berkumpul untuk kemudian berparade bersama di Bundaran Taman Adipura Sumenep, Sabtu (08/11/2025) malam dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube RRI Net Sumenep.

Suara alunan Cak-Cuk (Ukulele) renyah terdengar di Bundaran Taman Adipura Sumenep malam itu, diselingi dentuman Cello dan ContraBass serta bunyian indah dari Flute dan Biola membawa melodi dan sentuhan romantis yang menciptakan nuansa kelembutan yang khas menambah gayengnya acara Parade pada malam itu.

Kegiatan ini dihadiri Pj. Sekda Kabupaten Sumenep, Raden Achmad Syahwan Efendi, yang hadir bersama 3 Asisten Setda Kab. Sumenep berserta kepala OPD pemangku dan penanggung jawab kegiatan parade di lingkungan Pemerintah Sumenep, serta ketua dan pengurus Paguyuban Artis Musik Keroncong Indonesia (PAMORI) Jawa Timur yang turut serta menghadiri acara ini.

Pj. Sekda Kabupaten Sumenep, Raden Achmad Syahwan Efendi, dalam sambutannya menyampaikan, apresiasinya kepada panitia penyelenggara dan juga dukungan serta kontribusi dari PAMORI Jawa Timur atas digelarnya Parade Musik Keroncong se-Jawa Timur 2025 di Kabupaten Sumenep ini.

“Ini merupakan salah satu bentuk realisasi dan bukti bahwa musik keroncong merupakan budaya asli kita yang digandrungi oleh generasi yang rata-rata sudah agak sepuh. Dan sekarang ini, marilah kita gaungkan bersama bahwa keroncong juga bisa dimiliki dan disukai oleh generasi muda yang sangat milenial ini,” ujar Syahwan Effendi.

Menurutnya, keroncong ini adalah budaya asli Indonesia, meskipun ada akulturasi budaya dari Portugis, tetapi hanya di Indonesia keroncong demikian berkembang, sampai memiliki banyak jenis.

“Hal ini yang perlu kita kembangkan, dan keroncong sebagai identitas nasional harus kita pertahankan” tandasnya.

Sementara Ferdiansyah Tetrajaya, SH selaku Ketua KOPI Sumenep dan juga selaku Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Sumenep, dalam kesempatan tersebut menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep yang telah mendukung kegiatan ini, sekaligus salah satu upaya memeriahkan dan mendukung rangkaian kegiatan Calendar of Event Tahun 2025. “ Di event ini para seniman, musisi dan pemerhati musik keroncong dapat berkumpul bersama,” terangnya.

Lebih lanjut Ferdian menambahkan, dalam parade ini ada edukasi interaktif, sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal keindahan musik keroncong dan memahami kontribusinya terhadap kebudayaan nasional, selain itu untuk mendorong kolaborasi antar pelaku seni musik keroncong.

“Event ini juga menjadi ruang kolaboratif yang mempertemukan seluruh komunitas seniman dan musisi Keroncong dari beberapa Kab/Kota di Jawa Timur,” tambahnya.

Selanjutnya Ketua Pelaksana dan juga selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Sumenep, Heru Santoso, menjelaskan bahwa, kegiatan parade ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam Calendar of Event 2025, selain itu kegiatan ini adalah sebagai bentuk untuk melestarikan dan mengembangkan musik keroncong di Kabupaten Sumenep.

“Parade ini digelar dengan pemain yang ternyata tidak hanya didominasi orang tua saja, melainkan generasi muda juga turut serta memainkan genre musik yang lebih dikenal sebagai aliran musik khas nusantara dan musik orang tua ini,“ ungkap Heru.

Diakui, parade keroncong ini diikuti oleh 8 kelompok Orkes Musik Keroncong yang berasal dari berbagai daerah Kab/Kota di Jawa Timur, tidak hanya dari tuan rumah Keroncong KOPI Sumenep saja, melainkan orkes keroncong dari Kabupaten Banyuwangi, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jombang, dan 3 Orkes Keroncong dari Kabupaten Sidoarjo.

“Ini menjadi ruang kebanggaan terhadap budaya lokal didalam memperkuat identitas budaya melalui penampilan musik keroncong yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, dan juga untuk memperkenalkan kekayaan budaya kepada masyarakat luas khususnya generasi muda, yang dimaksudkan untuk membangun rasa bangga kita terhadap budaya lokal di tengah derasnya pengaruh budaya asing,” pungkasnya.

Komentar