Sumenep, Bongkar86.com – Ratusan warga kualisi masyarakat Payudan Dhalemman, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, melakukan aksi demo di depan Kanton Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumenep, Madura Jawa Timur, terkait soal dugaan pemalsuan data Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) serentak 2021. Senin (31/05/2021)
Selain dilakukan kualisi masyarakat, aksi demo tersebut dilakukan Forum Advokasi Masyarakat (FAM). Beberapa pendemo membawa beberapa ancaman dalam bentuk poster diantaranya, “paparkan data struktur pilkades Payudan Dhalemman periode 2016-2020, daftarnya saja dengan cara bohong apalagi jadi kades ? dan tangkap Cakdes yang suka tipu-tipu pakai SK palsu, jika tidak akan kami culik” Kadis PMD Nyorot Mon Tak Sanggup.
Diduga, aksi demo terjadi karena dugaan pemalsuan data oleh salah satu Cakades Desa Payudan yang mengaku sebagai perangkat Desa.
Korlap aksi Robi NR dalam orasinya menuntut pembubaran atau membentuk ulang panitia, membuka data beserta laporan seluruh kegiatan dan slip gaji perangkat Desa, meminta DPMD mengawal pelaksanaan pilkades secara transparan.
“Kami juga meminta tranparansi kepada panitia agar membuka semua data riwayat hidup bakal Cakades yang sudah dirilis oleh panitia” kata Robi
“Kami pun merasa ada kecurangan yang dilakukan oleh panitia dalam penjaringan tersebut rata-rata diisi oleh simpatisan, saudara, bahkan kerabat mantan kepala desa Payudan Dhalemman”sambungnya.
Para pendemo berharap agar tuntutan yang diminta dapat ditindak lanjuti oleh kepala dinas DPMD Sumenep.
Sementara Kepala DPMD Sumenep Moh. Ramli menyampaikan bahwa dengan masalah Pilkades ini, kami tidak pada kontek diam, DPMD terus melakukan pengawalan, tidak hanya di Desa Payudan saja.
Soal di Payudan selama tidak ada fakta baru yang menyatakan lain, ya Pilkades tetap jalan.
Menurut Ramli, masalah itu kewenangan panitia yang diamanatkan BPD.
Kecuali panitianya sudah tidak sesuai aturan dan di BPD juga tidak bisa mengawasi perjalanan kinerja panitia, maka bupati juga punya kewenangan, ” ungkapnya. (Devi/Apo)
Komentar