Hadiri Rokat Desa Bluto, Wabup Sumenep: Pengajian Adalah Benteng Moral Umat

Infrastruktur934 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com — Ribuan warga memenuhi lapangan Desa Bluto, Kecamatan Bluto, dalam rangkaian Selamat Desa (Rokat Desa) yang digelar pada Senin (17/11/2025) di Lapangan Desa Bluto.

Momentum budaya ini tahun ini dipadukan dengan pengajian akbar yang menghadirkan penceramah kondang KH. Musleh Adnan, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Ta’limiyah Pamekasan.

Acara berlangsung meriah dan penuh khidmat, dihadiri oleh Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim, S.H., M.H., jajaran Forkopimka Bluto, para tokoh agama, tokoh masyarakat, Kades se-Kecamatan Bluto, Kades Bluto Heni Susilowati, serta Anggota DPRD Sumenep dari Fraksi PKB Akhmadi Yasid, S.H., M.H., dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati KH. Imam Hasyim menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Rokat Sesa yang dikemas dengan pendekatan religius sebagai wujud syukur dan refleksi spiritual masyarakat.

“Saya mengapresiasi penuh tradisi Rokat Sesa yang tidak hanya menjadi agenda budaya, tetapi juga sarana siraman rohani. Ini momen penting untuk mengingat jati diri kita sebagai hamba Allah,” kata Wabup KH. Imam Hasyim.

Ketua DPC PKB Sumenep itu menegaskan bahwa pengajian akbar seperti ini memiliki peran strategis dalam mempererat tali silaturahim dan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat Bluto.

Menurut orang nomor dua di lingkungan Pemkab Sumenep menyebutkan bahwa kegiatan religius adalah bagian dari upaya menjaga aqidah dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan.

“Pengajian adalah benteng moral umat. Ketika masyarakat berkumpul dalam kebaikan seperti ini, aqidah Ahlusunnah wal Jamaah semakin kokoh dan masyarakat tidak mudah terpengaruh paham radikal yang merusak ukhuwah,” ungkapnya.

Di hadapan ratusan jamaah, orang nomor dua di lingkungan Pemkab Sumenep mengingatkan pentingnya kecintaan kaum muslimin terhadap para ulama, karena ulama adalah penerus ajaran Rasulullah SAW.

“Mencintai ulama berarti mencintai Rasulullah. Semoga rasa cinta itu membawa kita semua pada syafaat di hari kebangkitan kelak,” pungkasnya.

Tausiyah KH. Musleh Adnan membuat suasana semakin hidup. Dengan gaya khasnya yang tegas, hangat, dan sarat nasihat, beliau mengajak masyarakat memperkuat iman, menjaga kerukunan, serta menjadikan tradisi Rokat Sesa sebagai simbol syukur kepada Allah.

Acara berlangsung lancar hingga akhir, ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung KH. Musleh Adnan. Tradisi Rokat Sesa tahun ini diharapkan menjadi energi baru bagi masyarakat Bluto untuk terus memperkuat nilai religius dan kebersamaan. (Red)

Komentar