Anggaran 14 Miliar Pembangunan Pasar di Kangayan Tidak Jelas, GPDR Demo Disperindag Sumenep

Infrastruktur85 Dilihat

Sumenep, Bongkar86.com – Pembanguan pasar di Kecamatan Kangayan dengan anggaran 14 miliar belum selesai dan tidak jelas, belasan pemuda yang tergabung dalam gerakan perjuangan demokrasi rakyat ( GPDR )Sumenep, Madura Jawa Timur, demo kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten setempat.

Para pemuda yang berjumlah belasan ini menggelar aksi demontrasinya di depan kantor Disperindag Sumenep sekitar pukul 13.30 Wib. Jumat 01/10/2021

Mereka datang selain membawa pemgeras suara juga membawa beberapa benner yang bertuliskan Rakyat tidak butuh janji tapi bukti, anggaran pembangunan pasar puluhan millar pasarnya tidak difungsingkan, diperindak tutup mata anggarannya kemana???, pasar tradisioanal dikagayan gak keurus bantuan mangkrak Disperindak ngapain???, selesaikak pembanguan pasar tradisioanl kangayan dan batuan segera, pasar kangayan jadi tempat foto selvi.

Dalam press releasenya Ketua GPDR Dimas Abdillah menuntut keseriusan Disperindag dalam pembangunan pasar tradisional di 2 kecamatan yakni Kangayan dan Batuan, Kecamatan kota.

Bahkan pasar di Kecamatan Kangayan sudah didirikan dan sudah diresmikan oleh Bupati A. Busyro Karim tahun 2020 lalu. Namun sampai 2021 pasar itu masih belum selesai juga belum difungsikan. Padahal total anggarannya mencapau 14 miliar.

Selain itu realitanya pasar tradisional di Kecamatan Kangayan juga masih belum jelas dari segi pembangunan dan pengelolanya.

Sedangkan pasar Batuan yang diagendakan mulai 2018 lalu sampai 2021 juga belum dilaksanakan. Bahkan nilai anggarannya cukup besar mencapai 9 miliar.

Tetapi sampai saat ini hanya ada tanah kosong dengan papan nama “Tanah ini milik Disperindag”

GPDR menuntut diantaranya ;

1.segera selesaikan dan memaksimalkan pembangunan pasar tradisional di kecamatan Batuan dan Kecamatan Kangayan

2.transparansi anggara dan perencanaan kepada seluruh masyarakat

3. Usut tuntas dan berhentikan penanggung jawab yang menyebabkan lambatnya pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Batuan dan Kangayan.

Sampai berita ini dipublis massa aksi masih berlangsung di depan kantor Disperindag Sumenep yang dijaga ketat oleh pihak personel Polres Sumenep.( eko/hajar/budi)

Komentar