Wabup Sumenep Tinjau Pelaksanaan Imunisasi Massal Menekan Kasus Campak

Infrastruktur65 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) melakukan imunisasi massal, sebagai langkah menekan kasus campak.

Kegiatan berupa Outbreak Response Immunization (ORI) dilaksanakan di 26 Puskesmas, guna memutus mata rantai penularan campak, karena saat ini kasus campak di Kabupaten Sumenep termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dengan kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim meninjau langsung pelaksanaan imunisai, di Paud Rumah Pintar di Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep. Senin (25/08/2025).

Berdasarkan data, penyakit ini menyebar di 26 kecamatan dengan jumlah penderita hingga Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.105 kasus dan yang meninggal dunia sebanyak 17 anak berusia 1–4 tahun.

Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim, pihaknya mengajak para orang tua untuk tidak khawatir mengimunisasi anaknya dengan vaksin campak, karena imunisasi dinilai sangat efektif mencegah campak.

Para orang tua hendaknya tidak menunda imunisasi, tetapi segera melakukan kepada anak-anaknya demi mencegah daripada mengobati penyakitnya, sehingga bisa mengatasi penyebaran campak di Kabupaten Sumenep.

Bahkan, KH Imam Hasyim mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para orang tua agar tidak menunggu anak sakit baru bertindak, tetapi lindungilah buah hati sejak dini melalui imunisasi, supaya mereka tumbuh sehat dan kuat,” terangnya.

“Orang tua sebaiknya lebih mengutamakan pencegahan daripada pengobatan, karena itu penting untuk memberikan imunisasi lengkap kepada anak, agar mereka terlindungi dari berbagai penyakit,” terangnya.

Wakil Bupati mengharapkan, semua instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat, untuk bergotong royong menyukseskan program ini, demi menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

“Kami meminta dukungan semua sektor guna memberikan edukasi mengenai pentingnya imunisasi, untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, karena masih banyak orang tua yang menunda imunisasi dasar kepada anaknya,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah menyatakan, pihaknya terus menggelorakan dan menyosialisasikan, agar bayi dan balita terimunisasi dasar lengkap, sehingga bisa menekan penyebaran penyakit campak.

“Kami menargetkan pelaksanaan imunisasi ini selesai dalam waktu dua minggu, dan yang jelas selain imunisasi, masyarakat berpola hidup bersih dan sehat di lingkungannya untuk mencegah penyakit,” pungkasnya.

Komentar