BATU, Bongkar86.com – Setelah meneliti sejumlah tempat wisata pedesaan di Kabupaten Sumenep, tim yang berjumlah tujuh personel dari Universitas Wiraraja (Unija) itu akhirnya bertolak ke Kota Batu,
Di awal kunjungan, tim langsung menuju Wisata Dusun Kuliner, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Jumat sore, 6 September 2024. Terdapat beberapa lokasi dan fasilitas yang menjadi keunggulan di tempat wisata itu, mulai dari kolam ikan saat pengunjung baru masuk, museum barang antik, dan beberapa spot foto.
Di tempat itu juga terdapat banyak pohon apel dengan dikelilingi beberapa macam bunga, termasuk bunga Hortensia. Selain itu juga disediakan resto dan tempat penginapan yang semua bangunannya bernuansa tempo dulu.
Praktisi Digital Tim Riset Unija Ach. Andiriyanto mengatakan, tujuan tim ke lokasi wisata di Kota Apel untuk mengetahui manajemen pengelolaannya sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung. “Terutama pengelolaan tempat pariwisata yang berbasis digital,” katanya saat berada di Wisata Dusun Kuliner.
Di tempat Wisata Dusun Kuliner, sambung Andik, pembayaran tiket masuk, resto, dan penginapan juga menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS
merupakan pembayaran digital menggunakan scan QR Code.
Cara masuknya pun berbasis digital, para pengunjung harus melewati Tripod Turnstile Gate, yaitu dengan QR code scan yang didapatkan dari petugas tiket setelah melakukan pembayaran.
Personel yang berjaga juga dilengkapi dengan Handy Talkie (HT), yaitu perangkat radio dua arah yang dapat digunakan untuk berkomunikasi di internal tempat wisata tersebut. Termasuk juga ditempatkannya kamera CCTV (Closed-Circuit Television) di sejumlah lokasi.
Untuk promosinya, pihak pengelola memanfaatkan media sosial dari beberapa platform yang ada. Tak terkecuali beberapa media promosi cetak, seperti brosur, banner, flyer, dan poster.
Sedangkan produk dari beberapa UMKM juga tersedia. Produk-produk tersebut banyak yang berbahan dasar apel. Hanya saja, tidak sedikit produk-produk kemasan itu diproduksi UMKM dari luar desa. “Termasuk lengkap kalau di sini (Wisata Dusun Kuliner,),” tandasnya.
Untuk itu, pada penelitian yang berjudul, “Transformasi Community Based Tourism: Digitalisasi dan Keberlanjutan Pambangunan Pariwisata Pedesaan di Kabupaten Sumenep”, pihaknya fokus pada digitalisasi tempat wisata, keterlibatan masyarakat, dampak, dan keberlanjutannya.
Untuk diketahui, tim peneliti yang didukung LPPM Unija dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep terdiri dari tujuh personel. Ketujuh personel antara lain Wilda Rasaili (Koordinator), Zarnuji (Media), Irma Irawati Puspaningrum (Pengembangan Pariwisata).
Kemudian, Ach Andiriyanto (Digital) dan Deny Feri Suharyanto (Marketing). Sedangkan sisanya dari mahasiswa, yaitu Putri Oliviana Denisa Rahman dan Yulianda Nur Aulia. (Nji/Apo)
Komentar