Pamekasan, Bongkar86.com– Sebanyak 18 Petugas Lapas Kelas II A Pamekasan mengikuti dan dituntut untuk memiliki keahlian dalam berbagai hal. Mulai dari kemampuan beladiri hingga skill dalam menguasai senjata api guna mengontrol massa yang bisa saja berbuat hal yang tidak diinginkan sewaktu-waktu. Kamis (19/08/2021)
Hal ini merupakan dasar diadakannya pelatihan menembak bagi Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan bertempat di Lapangan tembak Brimob Pamekasan Jl Raya. Nyalaran.
Ka Kanwil Jawa Timur Krismono, Bc. IP., SH., MH. menyampaikan dalam melaksanakan sesi pelatihan dan penguasaan skili dalam menguasai senjata api harus fokus.
“Siapkan mental, tidak usah ragu dan takut. Lakukan teknik yang disampaikan oleh pelatih. Jangan takut kepanasan. Bidik sasaran dengan tenang. Angin dan cuaca sangat mempengaruhi. Usahakan tetap fokus dan serius agar teknik mampu dilakukan dengan disiplin” jelasnya.
Latihan menembak ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan Petugas Lapas Pamekasan dalam menggunakan senjata api yang tersedia di Lapas dengan instruktur menembak dari anggota sat brimob pamekasan Hal ini dimaksudkan agar petugas Lapas pamekasan mengenali dan mengetahui senjata milik mereka sendiri.
Kepala Lapas Kelas IIA pamekasan , Hanafi yang memimpin langsung anggotanya dalam latihan menembak ini berterima kasih kepada jajaran Brimob Pamekasan yang telah memberikan kesempatan untuk berlatih bersama petugas Lapas.
Kalapas mengatakan meskipun sudah dibekali latihan menembak, petugas Lapas Pamekasan dipastikan tidak akan sembarangan menggunakan senjata api tersebut. Karena tujuan latihan ini, diperuntukkan membentuk mental petugas dalam menghadapi situasi genting dengan tenang.
“Latihan menembak ini ditujukan agar petugas Lapas pamekasan punya mental dan strategi menghadapi situasi genting dengan tenang. Senjata yang dimiliki harus dimengerti cara penggunaannya dan cara merawatnya dengan baik. Dan senjata yang kita miliki ini, tidak mesti harus ditembakkan, bisa cukup untuk melumpuhkan saja,” ungkapnya
Sanjutnya, Hanafi menyebutkan di Lapas tidak perlu perorangan memegang dan menggunakan senjata api.
“Di Lapas itu tidak perlu dipersenjatai perorangan, tapi di tempat-tempat strategis seperti di pos itu bisa dipersenjatai. Dan untuk penanganan WBP yang berlaku anarkis di dalam Lapas pamekasan , kami telah menggunakan senjata sesuai prosedur. Kapan harus ditembakkan, tapi senjata yang digunakan adalah untuk melumpuhkan bukan untuk mematikan,” terangnya.
Latihan menembak yang diikuti oleh seluruh petugas Lapas pamekasan dan jajaran Brimob Pamekasan. Seluruh pegawai mengaku hal ini bermaanfat dalam pelaksanaan tugas. Tandasnya.(Afif/Yati/Apo)
Komentar