Surabaya, Bongkar86.com – Ratusan warga Koalisi Masyarakat Madura Bersatu, mendatangi Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, memprotes kebijakan Wali Kota Eri Cahyadi yang menerapkan penyekatan dan swab test antigen di Jembatan Suramadu. Senin (21/6/2021)
Sebagian massa membentangkan poster protes bertuliskan “Hentikan penyekatan yang diskriminatif, Wali Kota Surabaya harus minta maaf kepada warga Madura, Di Madura gak ada corona, yang ada markona”.
Dalam orasinya, salah satu orator menggunakan pengeras suara menegaskan kebijakan Eri Cahyadi mendiskreditkan orang Madura.
Bahkan, massa meminta Eri Cahyadi keluar dari kantornya untuk menemui mereka. Sementara warga Madura menolak ditemui oleh tokoh lain.
Selain itu, massa juga meminta tidak usah ada swab antigen di Suramadu.
Sementara Ketua korlip Masyarakat Madura Bersatu, Ahmad Annur menilai bahwa kebijakan Pemkot Surabaya yang menerapkan Penyekatan Suramadu adalah keputusan tebang pilih.
“Apa iya Covid-19 hanya menjangkit orang yang bepergian dan melintas Suramadu?”.
Menurutnya, kebijakan penyekatan ini merupakan keputusan prematur. Seharusnya Eri melakukan koordinasi dulu dengan pimpinan daerah lainnya.
Untuk memutus mata rantai Covid-19 ini harus diatur melalui kebijakan kolaboratif. Hal itu sebagaimana UU No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan keputusan presiden Nomor 9 Tahun 2020. (Tim/red)
Komentar