Ratusan Pasang Sape Ikut Kontes Sape Sonok, Bupati Sumenep: Sape Sonok Merupakan Budaya Leluhur di Madura Harus Dilestarikan

Pemerintahan387 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Bupati Sumenep Apresiasi Pagelaran Sape Sono’ yang di gelar di Lapangan Benasare Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Jawa Timur Sabtu 01 Juni 2024.

Sape sono’ merupakan budaya asli Pulau Madura yang sudah ada sejak zaman kerajaan.Paguyuban sape sono’ neter kolenang yang merupakan salah satu paguyuban sape sono’ yang ada di Kabupaten Sumenep mengadakan Gelar Budaya Sape Sono’ yang di ikuti oleh seluruh paguyuban sape sono’ yang ada di Pulau Madura.

Paguyuban sape sono’ yang ikut memeriahkan gelar Budaya Sape sono’ di lapangan Benasare di antaranya Paguyuban Kompas, Paguyuban Pantura, Paguyuban Neter Kolenang foundation dan seluruh paguyuban lokal yang ada di Kabupaten Sumenep.

Menurut Matlani selaku ketua dari paguyuban sape sono’ neter kolenang mengatakan pagelaran sape sono’ bisa meningkatkan beberapa aspek di antaranya pemberdayaan masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat, Pelaku seni dan para pedagang dan peternak sapi.

Dengan adanya pagelaran budaya sape sono’ ini juga bisa meningkatkan harga jual sapi lokal madura di pasaran ‘kata Matlani.

Matlani menambahkan Ratusan sape sono’ ikut memeriahkan pagelaran budaya yang di adakan Paguyuban Neter Kolenang dan pemilik sapi kontes atau sapi sono’ di Madura sekitar 4700 pemilik sapi yang tergabung dalam setiap paguyuban yang tersebar di Pulau Madura.

Pagelaran Budaya Sape Sono’ neter kolenang pada hari ini merupakan permulaan karena event besar nantinya akan di lakasanakan Bulan September nanti oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudho dalam sambutannya mengatakan bahwa pagelaran Sape Sono’ sangatlah penting karena untuk merawat tradisi yang ada agar tidak hilang atau punah.

Dan kegiatan sape sono’ bisa merangsang masyarakat untuk memelihara sapi karena sapi kontes atau sapi sono’ memiliki perawatan yang berbeda dan nilai atau harganya pun juga pasti berbeda hal itu merupakan sesuatu yang paling penting kata’ Fauzi.

Kegiatan sape sono’ dapat di gelar oleh mereka yang tetap konsisten dalam memelihara budaya terutama budaya sape sono’ dan mereka yang tergabung dalam paguyuban sape sono’.

Dalam pagelaran sape sono’ pasti ada bunyi – bunyian yang di sajikan oleh para pemain musik saronen hal itu membuktikan dalam budaya sape sono’ ada unsur merawat budaya yang lain yaitu saronen kata Bupati Fauzi.

Di akhir sambutannya Bupati Fauzi berterima kasih kepada para panitia acara sape sono’ dan meminta agar para generasi muda ikut serta dan bisa merawat keberadaan sape sono’.(Bagong/Apo)

Komentar