SUMENEP, Bongkar86.com – Komisi III DPRD Sumenep menyoroti perawatan jalan lingkar utara. Sebab, kondisi jalan kabupaten yang memiliki panjang 3,9 kilometer tersebut dipenuhi semak belukar. Dewan minta dinas terkait segera mengambil sikap.
Proyek pembangunan jalan lingkar utara tersebut cukup menguras APBD Sumenep. Tepatnya mulai tahun 2016 sampai tahun 2018. Dalam periode tersebut, telah dilakukan pembebasan lahan dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 miliar.
Kemudian pada 2019, proyek pembangunan tahap pertama dengan anggaran Rp 14,7 miliar direalisasikan. Yakni, untuk pembangunan jembatan dan jalan sepanjang 1.587 meter.
Lalu, proyek tersebut dilanjutkan pada 2022. Pada tahap kedua, anggaran yang dialokasi Rp 22 miliar. Anggaran puluhan miliaran itu untuk melanjutkan pembangunan jalan sepanjang 2.398 meter.
Ketua Komisi III DPRD Sumenep M. Muhri minta dinas terkait harus peka terhadap kondisi di lapangan. Apalagi, itu menyangkut fasilitas umum. Perawatan jalan yang menjadi kewenangan dinas terkait harus benar-benar diperhatikan.
”Proyek jalan ini bukan sekadar membangun saja, melainkan juga butuh perawatan agar keberadaannya tetap terpelihara,” katanya.
Menurut dia, jika konstruksi jalan tidak dirawat secara rutin, cenderung akan membuat kondisinya cepat rusak. Apalagi sampai dipenuhi semak belukar. Kondisi itu diyakini akan mengganggu pengguna jalan.
”Saya minta dinas terkait untuk memperhatikan kondisi jalan yang menjadi tanggung jawabnya,” imbuh Muhri.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Salamet Supriyadi menyatakan, institusinya memang memiliki kewenangan untuk melakukan perawatan jalan tersebut. Dia berjanji akan membersihkan jalan tersebut.
”Kami sudah mulai pembersihan. Bahkan, dilakukan berhari-hari. Namun, belum tuntas 100 persen. Secara bertahap akan dibersihkan semua,” janjinya. (Tim/Red)
Komentar