Gebrakan Baru, Unija Sumenep Membuat Electric Cart, Kendaraan Entrepreneurship-Hemat Energi Pertama di Indonesia Karya Mahasiswa, Ini Jadwal Launchingnya

Infrastruktur974 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Universitas Wiraraja (Unija) kembali membuat gebrakan baru dengan membuat prototype electric cart. Kendaraan tersebut nantinya bakal di-lauching pihak kampus dan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Bagaimana kesiapannya?

Prototype electric cart merupakan kendaraan roda empat listrik yang diubah fungsinya menjadi gerai mini. Keberadaannya tergolong unik, apalagi di Indonesia belum ada.

Wakil Rektor III Nurdody Zakki mengungkapkan, ide awal proyek tersebut adalah membuat kendaraan hemat energi sesuai dengan program pemerintah. “Setahu saya, gagasan prototype ini (eletric cart) pertama di Indonesia yang digarap mahasiswa,” katanya.

Proyek yang dikelola Janitra, Unit Usaha Mahasiswa Universitas Wiraraja itu nantinya tidak hanya fokus pada bidang usaha makanan saja, tapi juga dapat digunakan untuk sarana pelayanan atau kegiatan usaha lainnya.

Siapa saja yang terlibat dalam pembuatannya? Menurutnya, dalam konsep dan pengerjaan melibatkan dua tim. Tim pertama dari unsur dosen dan tendik yang dinakhodai Imam Darul Firmansyah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Sedangkan tim kedua dari unsur mahasiswa. Tim mahasiswa itu terdiri dari 8 orang yang diketuai oleh Alif Kamajaya. Kedelapan mahasiswa tersebut dari Fakultas Teknik (FT).

Menurur Dody, sapaan Nurdody Zakki, proses pembuatannya dilakukan dari nol. Semuanya dibuat sendiri, termasuk rangka utama (chassis) kendaraan. “Ada beberapa bagian yang kita beli tapi dari mobil rongsokan yang kebetulan miliknya alumni Unija sendiri,” katanya.

Fitur yang ada pada Wiraraja Electric Cart antara lain smart TV yang ditempatkan di bagian belakang kendaraan. Kemudian WiFi portable, perangkat nirkabel yang dapat memancarkan sinyal internet dan memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dari mana saja.

Ditanya soal sumber pendanaan, Dody mengaku semuanya dari dana kemahasiswaan yang dicicil selama dua tahun. “Kami menghabiskan total sekitar Rp 50 juta. Kalau smart TV diperoleh dari hibah,” katanya.

Menurutnya pengerjaan prototype proyek ini tidak semudah yang terlihat. Selain soal dana, proses pembuatannya butuh waktu yang tidak sebentar.

“Pengerjaan kurang lebih delapan bulan, tapi untuk perencanaan dan belanja sudah mulai dicicil dari 2023,” tuturnya.

Pria yang juga menjadi pengarah dalam proyek itu mengungkapkan, kendala electric cart bukan pada pengerjaannya, tapi soal pengurusan izin. Apalagi, pembuatan mobil listrik di Madura masih belum ada.

Bagaimana kesiapan Wiraraja Electric Cart menyongsong launching pada 25 Agustus 2024? Bersambung.. (fir/nji)

Komentar