DKPP Sumenep Genjot Kolaborasi Lintas Sektor Demi Ketahanan Pangan

Pemerintahan139 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus mendorong kolaborasi lintas sektor sebagai langkah strategis dalam membangun ketahanan dan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa pendekatan itu tak hanya menyasar penyuluhan teknis, tetapi juga memperkuat sinergi dari tingkat desa hingga pemerintah pusat.
“Kami tak bergerak sendiri. Pendampingan dilakukan bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan unsur strategis lainnya untuk betul-betul hadir di sisi petani, dari tanam sampai panen,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).

Sebanyak 149 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kini aktif di seluruh kecamatan. Mereka menjadi ujung tombak dalam mendampingi petani, mulai dari pengolahan lahan hingga panen. Aktivitas mereka dilaporkan harian ke Kementerian Pertanian, lengkap dengan dokumentasi visual guna menjaga akurasi dan transparansi data.

Selain itu, DKPP rutin mengikuti rapat virtual bersama Kementerian Pertanian setiap akhir pekan. Forum ini digunakan untuk melaporkan progres di lapangan, mengidentifikasi kendala, dan menyusun strategi percepatan tanam secara langsung.
“Ketahanan pangan tidak bisa dicapai secara sektoral. Harus ada kerja bersama, dari pusat sampai desa,” tegas Chainur, yang akrab disapa Inung.

DKPP juga menggagas pertemuan rutin bersama kelompok tani atau yang dikenal dengan “kompolan” sebagai ruang diskusi sekaligus pemantik semangat bertani, khususnya di tengah cuaca ekstrem dan keterbatasan pupuk.

Dalam menghadapi tantangan seperti distribusi pupuk dan dampak El Niño, DKPP menjalin kemitraan dengan Pupuk Indonesia serta melibatkan berbagai instansi vertikal untuk memastikan penyaluran bantuan tetap tepat sasaran.
“Selama air tersedia, petani tetap bergerak,” ujarnya singkat.

Pendekatan terpadu itu juga menggandeng perangkat desa dan kecamatan agar seluruh unsur birokrasi ikut dalam gerakan pertanian nasional.
“Ini bukan soal angka luas tanam semata, tapi soal menjaga keberlanjutan pangan ke depan,” pungkasnya.

Komentar