Sumenep, Bongkar86.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menggandeng Tim INOVASI Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Penguatan Kurikulum Jenjang SD untuk pengawas, kepala sekolah dan guru yang dilaksanakan selama tiga hari. Jumat (08/10/2021)
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Moh. Iksan, S.Pd., MT., dalam sambutannya mengingatkan para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah agar mengikuti workshop tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing dan terus dilanjutkan ke sekolah lainnya yang ada di Kecamatan.
“Workshop Penguatan Kurikulum Jenjang SD ini sangat penting khususnya dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Dan jangan lupa untuk terus dikembangkan dengan menyesuaikan terhadap kondisi yang terjadi saat ini,” ungkap Iksan saat membuka workshop tersebut, di Kedai HK Sumenep, Kamis (07/10/2021).
Karena itu, mantan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kabupaten Sumenep ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Tim INOVASI Provinsi Jawa Timur yang selama ini turut mendukung guna menyukseskan pelaksanaan pendidikan di Sumenep. Sehingga di tengah kondisi pandemi seperti ini tetap bisa maksimal melaksanakan kurikulum darurat. Dan tetap harus taat menerapkan Protokol Kesahatan (Prokes).
“Kita harapkan target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumenep dari 60,16 terus mampu mengimbangi IPM Nasional yang mencapai 70,48, tentunya dengan terus berupaya melakukan inovasi dalam pelaksanaan pendidikan,” tandasnya.
Selanjutnya Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, H. Suhardi, M.Si, menjelaskan, Workshop Kurikulum Jenjang SD dilaksanakan dua kali selama sepekan, dimulai dari tanggal 4, 5 dan 6 Oktober 2021, diikuti kepala sekolah dan pengawas SD. Berikutnya tanggal 7, 8 dan 9 Oktober 2021 diikuti oleh guru kelas sekolah dasar perwakilan dari 27 Kecamatan.
Menurutnya, materi workshop berupa pendalaman terkait kurikulum darurat jenjang SD, dan Baca Tulis Al-Quran (BTQ), perangkat pembelajaran di masa pandemi, serta perangkat dalam membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk program tahunan, Rencana Program Pembelajaran (RPP) semester dan RPP bagi guru setiap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Jadi, ketiga unsur dari masing-masing kecamatan tersebut bisa membuat tim untuk menyampaikan materi workshop kepada yang lain, sehingga target akhir Oktober 2021 ini semua guru, kepala sekolah hingga pengawas di masing-masing kecamatan sudah menerima materi kurikulum tersebut,” tandasnya.
Sementara District Facilitator (DF) INOVASI Kabupaten Sumenep, Cahyadi Wahyono, menegaskan, pihaknya sangat mendukung kerja sama yang dilakukan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep khususnya dalam melaksanakan kurikulum darurat di masa pandemi. Setidaknya modul orang tua lebih bisa diterapkan, di samping modul untuk guru dan siswa.
Menurutnya, kebetulan Dinas Pendidikan jenjang SD melakukan kegiatan penguatan kurikulum, selain tersampaikan pentingnya pemenuhan perangkat pembelajaran dari tingkat guru, kepala sekolah hingga pengawas, juga ada penyampaian penerapan modul guru, modul siswa dan modul orang tua.
“Ini akan lebih komplit dalam upaya meningkatkan kemampuan pembelajaran siswa di masa pandemi, karena penerapan analisa pembelajaran yang tepat dengan segala perangkatnya akan memudahkan pula penerapan pembelajaran di kelas dan sekolah,” tandas Yayak.
Dikatakan Yayak, panggilan akrab Tim INOVASI Jawa Timur ini, selama pandemi pembelajaran yang dilakukan lebih banyak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sehingga peran orang tua akan lebih besar. Sedang kasusnya banyak orang tua yang kurang mengerti bagaimana mendampingi anak dalam belajar.
Dengan adanya tambahan modul orang tua yang disertai asesmen diagnostik ke siswa dan juga ke wali murid atau orang tua akan ada peningkatan kepedulian dan peningkatan pengertian tentang pendampingan pada pembelajaran putra putrinya, serta mampu meningkatkan hasil belajar selain juga prosesnya.
“Penerapan pembelajaran dengan penggunaan modul guru, modul siswa dan juga modul orang tua akan lebih tertata dengan maksimal. Harapannya ketika benar-benar terlaksana akan berdampak pula pada kepedulian para orang tua tentang pembelajaran yang berlangsung,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini juga diharapkan semua guru dapat melakukan dan didukung oleh kepala sekolah serta terpantau oleh pengawas. Sekaligus, pemenuhan perangkat ini akan terus terpantau dan terkoordinasikan bersama Dinas Pendidikan, sehingga keterlaksanaan kurikulum khusus sesuai keputusan Kepala Balitbang Nomor 018/H/KR Tahun 2020 yang di dalamnya menerangkan tentang penyederhanaan Kurikulum Darurat (KD) dan lebih memfokuskan pada KD esensial akan lebih tertata.
“Sangat yakin dengan terlaksananya Workshop Penguatan Kurikulum ini, pelaksanaan penerapan kurikulum khusus akan semakin tertata, demikian juga penerapan pelaksanaan modulnya, sehingga akan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran pada peserta didik,” pungkasnya. (apo/dian)
Komentar