Dinkes P2KB Sumenep Canangkan Strategi “Tiga Zero” HIV/AIDS 2030

Infrastruktur1264 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep secara gencar menyosialisasikan target “Tiga Zero” yakni Zero Kematian, Zero Infeksi Baru, dan Zero Stigma dalam upaya eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030. Upaya mobilisasi dan kolaborasi intensif ini menunjukkan hasil positif dengan menurunnya angka kematian pada kasus baru tahun 2025.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menjelaskan bahwa sosialisasi target “Tiga Zero” telah dimulai sejak tahun 2024 kepada seluruh petugas kesehatan sebagai garda terdepan.

Syamsuri memaparkan bahwa upaya pencegahan dan pengobatan yang semakin dini berdampak signifikan pada penurunan angka kematian di antara kasus-kasus baru.

“Kami paparkan, dari 70 kasus penderita AIDS baru yang tercatat hingga akhir November 2025, sudah ada 3 kasus kematian. Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2024, di mana dari 87 kasus, ada kurang lebih 12 kasus kematian,” ujar Achmad Syamsuri, Senin (1/12/2025).

Penurunan drastis ini, menurutnya, merupakan hasil dari upaya memobilisasi dan menggalakkan kolaborasi, terutama di Puskesmas.

“Puskesmas yang menjadi garda terdepan kami selalu mensosialisasikan bagaimana melaksanakan ‘Tiga Zero’ ini untuk eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030,” katanya tegas.

Selain fokus pada penurunan infeksi dan kematian, Dinkes P2KB Sumenep menekankan pentingnya menghilangkan stigma terhadap penderita HIV/AIDS. Stigma dinilai menjadi penghalang utama bagi penderita untuk berani memeriksakan diri dan mengakses pengobatan.

Syamsuri menyampaikan imbauan keras kepada seluruh masyarakat Sumenep untuk bersama-sama menjaga keluarga dan lingkungan dari penularan HIV/AIDS.

“Mari bersama-sama menjaga keluarga kita, hindari pergaulan bebas dan jaga anak-anak kita. Hindari penggunaan narkoba dengan jarum suntik, karena itu adalah penyebab utama penularan HIV/AIDS,” ucapnya berpesan.

Ia juga menegaskan pentingnya menjauhi stigma negatif. “Jangan kucilkan penderita HIV/AIDS. Penyakit ini tidak menular hanya dengan bersentuhan tangan, melainkan melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril,” ujarnya.

Sebagai langkah akhir, Syamsuri mengajak seluruh masyarakat untuk proaktif. “Selalu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.” katanya.(Tim)

Komentar