Surabaya, Bongkar86.com – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta Launching Pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” guna memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur yang berlangsung di Gedung Rupatam Polda Jatim. Kamis 25/2/2021
Kegiatan ini di dukung oleh para Kiai dan ulama, serta Forkopimda Jatim, diantaranya. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto. Pangkoarmada II, Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan.
Pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini secara langsung di hadiri oleh Pejabat Utama Polda Jatim, KH Agoes Ali Mashuri, perwakilan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jatim, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, serta Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, Para Kiai maupun Ulama dari seluruh Pondok Pesantren, dan Polres Jajaran diseluruh Jawa Timur secara Virtual.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim mengatakan, Pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jatim. Kapolda yakin dengan jumlah pesantren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan itu bisa memutus mata rantai Covid-19.
“Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi covid-19,” ucapnya Kapolda Jawa Timur pada Launching Pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
Dalam acara ini Kapolda membagikan masker sebanyak 1.287.000 secara simbolis yang di terima oleh perwakilan santri yang mengikuti acara ini.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama memohon pertolongan kepada tuhan yang maha kuasa, semoga kita semua dapat terbebas dari covid-19 demi terwujudnya Jawa Timur bangkit dan Indonesia maju,” Pungkasnya Irjen Pol Nico Afinta dalam sambutannya.
Gubernur Jawa Timur, dalam kesempatan ini mengatakan bahwa ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama Jawa Timur. Yang lebih spesifik adalah penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.
“Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri, karena memang di Jawa Timur ini pesantren-pesantren dengan jumlah santri ribuan itu cukup besar dan cukup banyak.
Bahkan, kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal Protokol kesehatannya, terutama bagaimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M, ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan berseiring dengan proses vaksinasi,” Paparnya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.(tim/red)
Komentar