SUMENEP, Bongkar86.com – Maraknya kasus yang terjadi di dunia pendidikan Kabupaten Sumenep menjadi perhatian Masyarakat luas bahkan menjadi perhatian Nasional baru-baru ini. Selasa 01/10/2024
Mulai dari kasus perselingkuhan yang di lakukan oknum Kepala Sekolah, Penggelapan uang tabungan siswa, sampai pada tindak asusila pencabulan sekaligus TPPO yang di lakukan oleh oknum Kepala Sekolah menjadi perhatian bahkan perbincangan hangat sampai saat ini.
Setelah banyak korban, justru Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep baru gencar melakukan edukasi dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di dunia pendidikan baik kepada Kepala Sekolah maupun Guru.
Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kabupaten Sumenep Akhmad Fairusi mengatakan program peningkatan SDM memiliki tujuan utama pembinaan karakter, seperti program sekolah reponsif gender, pengembangan potensi SDM guru ataupun siswa dan cara menggugah semangat belajar.
Akhmad Fairusi menekankan bahwa semua program-program tersebut harus dilaksanakan di setiap lembaga sekolah, baik itu TK, SD, ataupun SMP dilingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, karena hal itu akan menimbulkan dampak positif dalam jangka panjang, khususnya dalam peningkatan SDA kepala sekolah dan guru.
“Bahkan kalau perlu nantinya, kita (Disdik) Sumenep akan membuat terobosan atau inovasi baru dalam rangka menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan yang luas bagi semua guru dan peserta anak didik,” tegas Fairus sapaannya.
“Jadi saya tekankan kembali kepada pengawas sekolah dan seluruh KKKS di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sumenep untuk dapatnya saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya agar kasus-kasus yang terjadi saat ini tidak tidak terulang kembali,” pinta Fairus.
Tapi hal itu di anggap lambat dan bukan merupakan langkah antisipasi melainkan hanya sebuah kegiatan sosialisasi ceremoni saja karena edukasi dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di dunia pendidikan baik kepada Kepala Sekolah maupun Guru dilakukan setelah maraknya kasus yang terjadi di dunia pendidikan.
Kegiatan itu di nilai lambat karena semua kasus yang terjadi di dunia pendidikan sangat mencoreng dunia pendidikan.(Bagong/Apo)
Komentar