Wabup Sumenep: MQK Jadi Ajang Penguatan Kemampuan Akademik dan Keilmuan Santri

Infrastruktur2170 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep mengharapkan Musabaqoh Qira’atil Kitab (MQK) menjadi spirit dan semangat para santri di Kabupaten Sumenep, untuk meningkatkan kemampuan membaca, memahami dan memaknai kitab kuning dalam proses pembelajaran di pondok pesantren.

“Kami ingin kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan tradisi keilmuan pesantren,” kata Wakil Bupati KH. Imam Hasyim di sela-sela Pembukaan Musabaqoh Qira’atil Kitab 2025, di Aula Kantor Kementerian Agama Sumenep, Selasa (04/11/2025).

Musabaqoh Qira’atil Kitab bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri, dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam bersumber dari kitab kuning, sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan.

“Musabaqoh Qira’atil Kitab menjadi wadah bagi para santri, untuk menumbuhkan semangat literasi keagamaan dan memperdalam pemahaman terhadap khazanah kitab kuning, yang merupakan warisan intelektual para ulama,” terangnya.

Wakil Bupati (Wabup) menyatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong kemajuan pendidikan keagamaan dan kepesantrenan, karena merupakan benteng moral sekaligus pusat pengembangan karakter bangsa yang berperan besar, dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berilmu.

“Kami mendukung kegiatan keagamaan dan kepesantrenan, sebagai upaya membangun generasi muda yang berakhlak mulia, berilmu, dan berdaya saing di era modernisasi saat ini,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah menyelenggarakan Musabaqoh Qira’atil Kitab (MQK) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.

Yang jelas, santri perlu memiliki keseimbangan antara penguasaan ilmu agama dan kemampuan menghadapi tantangan global, seiring teknologi dan arus modernisasi yang berkembang pesat di tengah masyarakat.

Untuk itulah, melalui pelaksanaan Musabaqoh Qira’atil Kitab menjadi motivasi bagi para santri untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi nyata dalam mendukung pembangunan daerah di segala sektor.

“Diharapkan kegiatannya mampu mengembangkan kemampuan akademik dan keilmuan, khususnya dalam memahami literatur klasik keislaman yang menjadi sumber rujukan ilmu agama di pesantren,” pungkas Wabup KH. Imam Hasyim

Komentar