Ugas Irwanto PJ Bupati Probolinggo Turun Langsung Tangani Permasalahan Yang Ada di Desa Gading Kulo

Pemerintahan435 Dilihat

PROBOLINGGO, Bongkar86.com – Setelah puluhan warga warga masyarakat desa Gading kulon RT 06 RW 03 Dusun Krajan kecamatan Banyuanyar kabupaten Probolinggo, melakukan buka paksa jalan yang di tutup oleh Susilowati di karenakan jalan tersebut adalah tanah milik Susilowati dengan dasar sertifikat tahun 2010. Bahkan sebelum nya Susilowati Cs membongkar sempet membongkar paving yang di bangun oleh pemerintah desa. Senin 23/10/1023.

Sedangkan menurut warga setempat, berani membuka jalan yang di tutup oleh Susilowati, di karenakan mulai nenek moyang nya sudah ada jalan. Selain itu, Susilowati Di anggap bukan ahli waris yang sebenarnya di duga hanya numpang di tanah tersebut. Aneh nya, jika Susilowati bukan ahli waris yang sesungguhnya, atas dasar apa sehingga muncul sertifikat atas nama Susilowati. Bahkan sebelum nya. Sudah ada surat perjanjian damai antara kedua belah pihak. Yang di buat pada tahun 2020 setelah penutupan jalan yang pertama, namun walaupun sudah ada surat perjanjian kesepakatan penutupan jalan masih terjadi lagi.

Permasalah tersebut terus berlanjut, dan belum mendapatkan titik terang, Sehingga PJ Bupati kabupaten Probolinggo. ”Ugas Irwanto” Dengan tegas mengambil sikap, dengan turun langsung ke lapangan, di dampingi oleh Camat Banyuanyar Hary Cahyono, serta jajaran. Kepala desa Gading Kulon “H. Jumadi” serta perangkat desa, Polsek Banyuanyar serta jajaran, Danramil Banyuanyar juga bersama jajaran. Ikut mendampingi pula Kasatpol PP, dan Dishub, bahkan juga hadir dari jajaran BPN kabupaten Probolinggo.

Kedatangan PJ bupati kabupaten Probolinggo. Untuk memediasi kedua belah pihak, agar mendapatkan solusi terbaik nya. Mediasi berjalan alot di karenakan ke dua belah pihak saling beradu argumentasi. Di saat sekdes Gading kulon ”Maksum” membacakan surat perjanjian kesepakatan yang di buat pada tanggal 03 Nopember 2020.

Di saat pembacaan tersebut, antara kedua belah pihak saling memanas, Saling adu argumen sehingga PJ bupati Probolinggo dengan tegas mengatakan. Siapapun yang tidak mematuhi surat perjanjian kesepakatan “saya yang akan mengawal sendiri laporan nya, atas surat perjanjian kesepakatan ini pasti ada yang di hukum” jelas nya.

Namun tidak hanya cukup hanya media secara terbuka. Di karenakan ke dua belah belah bersikukuh tidak mau damai. Sehingga Bupati Probolinggo, berfikir keras untuk mencari jalan kluar nya, sehingga di adakan mediasi secara tertutup. Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya bupati Probolinggo berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Sehingga kedua saling berjabatan tangan, saling memaafkan.

Setelah kedua belah pihak berdamai, PJ bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan. ” Sejak saya di Lantik jadi PJ bupati, saya memang naweitu, waktu saya, hidup saya akan saya hibahkan untuk masyarakat Probolinggo. Akan tetapi dengan kemampuan saya, artinya saya tidak sempurna, tetapi saya skil dan nawaetu bagaimana masyarakat yang mengadukan ataupun curhat ada masalah segara melaporkan, makanya di munculkan LAPOR KANDA.

Lanjut kata PJ bupati Probolinggo, LAPOR KANDA itu sebelum ada laonceng memang ada sekitar 3 Minggu kita adakan uji coba. Itu sangat luar biasa, banyak yang saya tidak tau yang tidak di sangka sangka itu di laporkan. Hal ini menjadi hal positif bagi saya karena progam program yang awalnya tidak terprogram jadi bisa masuk ke tahun 2024. “Ujarnya.

Masih kata Ugas Irwanto PJ bupati Probolinggo.
Hari ini saya hadir, kalau tidak salah satu atau dua hari kemarin, ini ada lapor LAPOR KANDA menyangkut Maslah tanah ini, setelah saya tanya camat nya, ternyata sudah lama, hampir 3 tahun, saya penasaran, dan seharusnya yang hadir cukup team saya, karena ini sudah 3 tahun saya yakin ada gumpalan gumpalan menjadi gunung, ya harus saya turun.

Selanjut nya, saya pengin tau apa sih masalah nya, dan kalian sudah saksikan sendiri kan, awal awal sama alot nya, tapi Alhamdulillah, karena saya tidak punya kepentingan, saya tidak membela Susilowati dan tidak membela warga,
Hanya satu keinginan saya, bagaimana masyarakat ini rukun, rukun, dan rukun, jika bertengkar itu tidak senang. Alhamdulillah, setalah saya sampaikan saya diskusi, Alhamdulillah bisa damai. “Jelas nya.

Lebih lanjut, saya tidak mau pakai materai sehingga ada kesan di paksa, tapi kita saksikan bersama, kedua belah pihak sudah saling merangkul, saling memaafkan. Ya kita do’akan semoga rangkulan tadi, menjadi modal utama yang berdampak positif. Ibu Susilowati sudah mengikhlaskan tanah nya untuk di buat jalan, dapat pahala dapat barokah, saya tanya ke BPN memang benar, tinggal sekarang sama sama menikmati, jika sudah saling menikmati, kan sama sama enak, semua harus saling menyadari saling menghormati. Akan tetapi nanti jika gumpalan gumpalan itu muncul lagi, itu urusan saya nanti nya.

Harapan saya, rukun tidak ada masalah lagi, dengan rukun ini, mau kerja enak, tidak jadi penyakit, orang mangken kan jadi penyakit, dengan rukun ini enak, apalagi sekarang mau menghadapi tahun politik, semua harus kondusif. “Tutup nya.(Hajar)

Komentar