Malaysia, Bongkar86.com- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Wiraraja (UNIJA) bekerja sama dengan Fakulti Sains Kesihatan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Bandar Puncak Alam Selangor, Malaysia. Kerja sama yang bertajuk International Students Mobility Program itu berlangsung di Negeri Jiran selama sepekan dari 20-27 Mei 2025.
Program International Students Mobility merupakan bentuk pertukaran akademik dan pengalaman lapangan yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa di bidang keperawatan dan kebidanan.
Selain itu, program tersebut juga untuk memperkuat jejaring antar Universitas di kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan melibatkan mahasiswa dan dosen dari kedua perguruan tinggi itu.
Rangkaian kegiatan International Students Mobility Program, dimulai dengan prosesi pembukaan dan kuliah pakar pada 22 Mei. Keesokan harinya dilanjutkan dengan diskusi panel pada 23 Mei, yang membahas isu-isu strategis dalam dunia kesehatan.
Selanjutnya, pada 24 Mei, peserta kegiatan International Volunteerism. Hal itu sebagai bagian dari penerapan ilmu di lapangan.
Puncaknya, pada 26 Mei, mahasiswa mengikuti kunjungan ke rumah sakit dan praktik klinis, tujuannya untuk memperdalam keterampilan profesional secara langsung.
Wakil Rektor l Unija Dr Mujib Hannan mengatakan, program itu diharapkan dapat meningkatkan kompetensi global mahasiswa serta memperkuat kolaborasi lintas negara. “Terutama dalam pengembangan pendidikan tinggi,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Dekan FIK Unija Dr Syaifurrahman Hidayat. Menurutnya, FIK terus mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam program internasional, sebagai bagian dari visi fakultas. “Sesuai dengan visi fakultas, maka FIK akan sering melakukan kerja sama antarfakultas lintas negara,” katanya.
Untuk diketahui, visi FIK Unija yaitu terwujudnya Fakultas Ilmu Kesehatan berdaya saing global di bidang kesehatan, moralitas dan kewirausahaan, berkarakter kebangsaan di tahun 2039.”
Menurut Dayat, mahasiswa belajar bersama Mahasiswa UiTM diharapkan dapat menabah pengalaman akademik lintas negara.
Selain itu juga diharapkan menambah pengetahuan dan teknologi kesehatan, meningkatkan keterampilan sosial, budaya, dan komunikasi global.
“Sedangkan manfaat strategisnya dapat memperkuat kerja sama internasional (implementasi kerjasama internasional),
membuka ruang untuk kolaborasi penelitian dan pengembangan kurikulum,” imbuhnya.(Isa/Apo)
Komentar