SPBU Gayam : Bagian ESDA Sumenep Memilih Diam Soal Dugaan Target Pengisian Motor 2 Liter dan Mobil 50 Ribu

Pemerintahan311 Dilihat

Sumenep, Bongkar86.com – SPBU Gayam, Soal dugaan pengisian motor dapat 2 liter dan mobil maksimal Rp 50 Ribu, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, memilih diam tanpa mengeluarkan suara atau pernyataan.

Bahkan, bagian Energi Sumber Daya Alam ( ESDA ) saat dikonfermasi soal dugaan yang terjadi di SPBU Gayam melalui pesan WhatsaApp nya, Hendra mengatakan “ya mas, akan saya tindak lanjuti. Senin 14/03/2022

Disinggung, kenapa ESDA membiarkan soal itu yang terjadi di POM Gayam, Hendra tidak memberikan jawaban lagi, namun pesan diWhatsaApp nya hanya dibaca saja.

Sementara salah satu warga Gayam yang nama tak mau dipublikasikan dimedia menegaskan bahwa pengisian BBM berupa pertalite dan pertamax di SPBU Gayam itu sudah berjalan cukup lama soal adanya target pengisian terhadap sepeda motor 2 liter dan mobil maksimal Rp 50 ribu. Sabtu 12/03/2022

“Bahkan, kata dia permainan ini yang mencekik para warga kecil khususnya pengguna sepeda motor itu tidak hanya beberapa minggu, tetapi berbulan-bulan dan hampir setahun lebih dan juga sampai saat ini, “ucapnya kepada media Bongkar86.com

Menurutnya, hal ini sangat merugikan masyarakat kecil, yang diuntungkan para pengecer dengan menjual harga tinggi, “terangnya

Lanjutnya, dulu pada tahun 2021 sempat ramai soal adanya target pengisian kepada sepeda motor dan mobil dan mengutamakan jerigen 32 liter itu. Namun SPBU Gayam hanya hitungan hari melancarkan pengisian kepengendara.

Setalah kodisi norman, kata dia SPBU Gayam itu kembali memperlakukan target lagi terhadap kendaraaan dan mementingkan jerigen.

“Ia menambahkan, dengan kejadian seperti ini yang merugikan masyarakat kecil, malah pihak pemerintah daerah khususnya Forkopimka dan Polsek setempat tidak ada tindakan sama sekali.

Malah Beliau-beliau (Forpimka dan Polsek) ini seolah tak mendengar atau tak mengetahui apa yang terjadi di SPBU Gayam yang mencekik masyarakat kecil khususnya pengendara malah mementingkan para pengecer (jerigen).

“Apalagi pemerintah daerah yakni ESDA Sumenep tak pernah muncul disini (Wilayah Gayam) untuk melakukan pengecekan atau sidak terhadap SPBU Gayam.(apo)

 

 

Hal itu diungkapkan salah satu pengemudi mobil warga Gayam yang namanya tak mua dipublis dimedia. Jumat 11/03/2022

“Untuk pembelian pertalite dan pertamax di POM atau SPBU Gayam itu dibuka dari pukul 07.00 Wib hingga 12.00 Wib siang untuk melayani khusus sepeda motor dan mobil.

Namun, kata dia, untuk motor hanya ditarget 2 liter dan mobil maksimal Rp 50 ribu.

Sedangkan dari pukul 13.00 Wib keatas, dia menjelaskan petugas POM atau SPBU melayani jerigen kapasitas 32 liter.

Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan pengendara yang hendak melakukan aktivatasnya.

Kasihan masyarakat kecil, sebab harga di POM dengan pengecer harganya tidak sama lebih tinggi pengecer.

Seharusnya, dia menegaskan pihak pemerintah daerah dan pihak polisi harus turun tangan, kasihan masyarakat kecil.

Bila ini tetap dibiarkan oleh pihak POM atau SPBU Gayam lebih melayani jerigen dibanding motor dan mobil maka yang diuntungkan adalah pengecer.

Sementara sampai berita ini dipublis belum ada keterangan dari pihak SPBU Gayam soal dugaan target pengisian dan pengisian jerigen.(apo)

Komentar