Sumenep, Bongkar86.com – Memudahkan pelayanan, keluhan yang berupa kritik tentang pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, dirikan pelayanan Instalasi Peduli Pelanggan (IPP) di gedung puspa RS atau pojok informasi. Senin (6/9/2021)
Pelayanan IPP ini di RSUD dr. H. Moh. Anwar ini satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia yang menerapkan pelayanan tersebut.
Tujuan dari sistem tersebut sepenuhnya untuk membantu pelanggan baik dari internal (pegawai) ataupun eksternal (pasien).
Penerapan sistem ini selain menjawab keluhan atau ktitik dan saran juga melayani apa yang diinginkan oleh pelanggan internal seperti pegawai RSUD dan juga bisa membantu pelanggan eksternal (pasien) dalam hal penyelesaian administrasi baik itu dari BPJS atau dengan pasien cara bayar Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Menurut Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep melalui Humas Arman Endika Saputra “jadi yang kami layani bukan hanya pelanggan internal (pegawai), namun juga pelanggan eksternal (pasien).”
Lanjut Arman, dengan diterapkannya sistem pelayanan ini berharap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan meluruskan kesalah pahaman pelayanan yang diberikan RSUD terhadap pasien
“Walaupun ada keluhan yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit, kami berusaha memberikan atau meluruskan kepada pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan jawaban yang jelas supaya ada keterbukaan dari sisi pelayanan dan kesamaan pemahaman terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dr. H. Moh. Anwar.
Bahkan, RSUD Moh. Anwar Sumenep ini dapat dijadikan salah satu contoh, sebagai rumah sakit yang selalu berusaha memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
Selain menggunakan pelayanan prima, RSUD Moh. Anwar juga memiliki tingkat kepuasan pelayanan diatas 85 persen (baik).
Hal tersebut juga dirasakan dari peminat masyarakat yang mempercayakan pasiennya kepada RSUD Moh. Anwar sebagai rumah sakit dengan standar pelayanan yang sudah terakreditasi paripurna (bintang 5) versi KARS tahun 2012 lalu, dan kembali mendapat rekomendasi pada Februari 2018.(apo/istiq/apo)
Komentar