SUMENEP, Bongkar86.com — Pendidikan di Kabupaten Sumenep kini memasuki babak baru yang revolusioner. Dalam upaya menciptakan pembelajaran abad 21 yang transformatif, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep secara resmi membuka Pelatihan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) bagi guru dan kepala sekolah se-Kabupaten Sumenep. Selasa 28/7/2025
Pelatihan yang berlangsung selama hampir sepekan ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan mutu pendidikan daerah.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan, sambutan disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK), Akhmad Fairusi, S.Pd., M.AP, yang menegaskan bahwa dunia pendidikan tak bisa lagi bertumpu pada pola lama.
Menurutnya, generasi hari ini membutuhkan pendekatan pembelajaran yang bukan hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga bermakna secara emosional, berkesadaran dalam proses, dan menyenangkan secara pengalaman.
“Guru hari ini bukan sekadar pengajar. Mereka adalah fasilitator, pembimbing, bahkan inspirator. Dan untuk itu, kita tidak cukup hanya dengan metode satu arah,” tegas Fairusi di hadapan ratusan peserta.
Dalam sambutannya, Fairusi memperkenalkan tiga pilar utama Deep Learning yang harus menjadi roh dalam setiap kelas di Sumenep:
1. Mindful Learning – pembelajaran yang penuh kesadaran, memahami kebutuhan peserta didik secara utuh;
2. Meaningful Learning – proses belajar yang menghubungkan pengetahuan dengan konteks nyata kehidupan;
3. Joyful Learning – suasana belajar yang menyenangkan, menggugah semangat eksplorasi anak.
Lebih dari itu, Deep Learning disebut bukan sekadar metode baru, tetapi sebuah filosofi pendidikan. Tujuannya bukan hanya mencetak siswa pintar, tetapi membentuk pembelajar sepanjang hayat yang kritis, kreatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dalam pelatihan ini, para guru dan kepala sekolah tidak hanya diajak berdiskusi soal teori, namun ditantang untuk menciptakan laboratorium ide di sekolah masing-masing. Mereka didorong untuk menjadikan kelas sebagai ruang eksperimentasi inovatif yang memerdekakan siswa dalam berpikir dan berkarya.
“Kami ingin setiap ruang kelas di Sumenep menjadi pusat perubahan. Sekolah bukan lagi tempat mentransfer materi, tetapi rumah tumbuhnya nalar, karakter, dan keberanian bereksplorasi,” ucap Fairusi dengan penuh semangat.
Dinas Pendidikan juga menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi para guru dan kepala sekolah. Melalui Bidang GTK, program-program pengembangan kapasitas akan terus digulirkan sebagai wujud investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia.
Pelatihan ini pun mendapat antusias luar biasa dari para peserta. Banyak guru yang merasa pendekatan Deep Learning mampu menjawab kegelisahan mereka selama ini dalam menghadapi tantangan belajar di era digital. Beberapa kepala sekolah bahkan menyatakan siap menjadikan sekolah mereka sebagai pilot project penerapan Deep Learning secara utuh.
Dengan diluncurkannya pelatihan ini, publik Sumenep kini menaruh harapan besar: bahwa wajah pendidikan di kota keris akan benar-benar berubah bukan hanya secara kurikulum, tetapi juga secara budaya belajar.
“Sumenep tidak boleh tertinggal. Kita harus menjemput masa depan dengan sistem pendidikan yang relevan dan humanis,” pungkas Fairusi sebelum secara resmi membuka pelatihan dengan kalimat penuh harap:
“Bismillahirrahmanirrahim, Pelatihan Pembelajaran Mendalam Tahun 2025 saya nyatakan dibuka.” tutup Akhmad Fairuzi.
Komentar