Kepala DLH Sumenep Tak Becus, Penjual Ikan Bakar Dipungut Biaya Kebersihan dan Lokasinya Malah Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah

Infrastruktur423 Dilihat

Sumenep, Bongkar86.com – Kepala DLH Sumenep Tak Becus, Penjual Ikan Bakar Dipungut Biaya Kebersihan dan Lokasinya Malah Dijadikan Tempat Pembangunan Sampah.

Hal itu diungkapkan salah satu pedagang ikan bakar dilingkar timur yang namanya tak mau dicantumkan dimedia. Senin 08/5/2023

“Para pedagang disini dipungut biaya kebersihan, ” kata dia kepada media Bongkar86.com

Namun, kata dia, sudah dipungut biaya kebersihan, tetapi lokasi ini paling selatan malah dijadikan tempat pembuangan sampah oleh DLH.

Menurutnya, ini kan menjijikkan. Sebab, ikan yang kami jual ini adalah ikan bakar para pembeli langsung makan dilokasi ini. Kok malah dijadikan tempat pembuangan sampah.

Lanjutnya, kalau bau sampahnya memang tidak tercium tetapi para pembeli atau pengunjung kan lewat di di situ. Otomatis jijik la mau makan dilokasi ini.

Bahkan tempat pembuangan sampah (TPS) di jalan Lingkar Timur, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep ini memang dikeluhkan oleh warga. Sebab hal tersebut mengeluarkan bau busuk yang menyengat kepenciuman.

Namun, Sejak adanya kuliner ikan bakar, jalan Lingkar Timur terasa hidup (tidak sepi) dengan keindahan yang sangat luar biasa. Bahkan selain kuliner ikan bakar juga menjadi tongkrongan para kaum anak muda di sore hari sambil ngopi dengan bermacam camilan yang disediakan oleh penjual.

Setelah itu, sebelah selatan pertigaan malah dijadikan tempat penampungan sampah oleh dinas terkait, sebab ditempat tersebut ada Kontainer sampah besar milik DHL Kabupaten Sumenep.

Dulu tempat ini bagus dan indah bila sore hari, kata Aminullah sambil duduk nyantai menikmati kopinya dilingkar timur.

Apalagi, kata Aminullah, tempat ini sama warga khususnya para kaum anak muda dijadikan tempat tongkrongan sambil ngopi sore hari.

Menurut Aminullah, selain dijadikan tempat tongkrongan, juga dijadikan tempat kuliner ikan bakar. Sehingga Kota Keris ini terkenal dengan ikan bakarnya di lingkar timur.

Namun, kata Aminullah setelah kuliner ikan bakar tersebut ramai pengunjung, malah dijadikan tempat penampungan sampah oleh dinas Lingkungan Hidup.

Seharusnya pemerintah daerah itu mendukung dan membantu mengembangkan dengan adanya kuliner ikan bakar di lingkar timur bukan malah mencemarkan dengan penampungan sampah yang bau busuk setiap hari di wilayah tersebut.

Sutik warga perumahan Bumi Sumekar sebelah barat jalan mengeluh dengan bau busuk yang menyengat.

“Ya mas, tempat sampah itu setiap hari mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Walaupun sampahnya diangkut, tetapi baunya tetap keluar

Apalagi, kata Sutik, bila kondisi angin ke barat, Waw bau sekali. Kami setiap hari menghirup udara segar dari sampah itu.

Sutik meminta agar DLH memintah lokasi tersebut jangan dijadikan tempat pembuangan sampah, kasihan warga perumahan dan kuliner ikan.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arif Susanto saat dikonfirmasi via telpon pribadinya tak diangkat-angkat padahal dengan nada sambung dan dikonfirmasi ke kantor dinasnya juga tak pernah ketemu sampai ini dipublis belum ada jawaban dari kepala DLH Sumenep.(apo)

Komentar