Jangan Sebatas Wacana, DKPP Sumenep Dorong Kalianget Jadi Kawasan Wisata Petik Melon

Pertanian54 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Para petani di Desa Kalimook dan Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, kini tengah menaruh harapan besar pada budidaya tanaman melon. Secara swadaya, mereka telah membangun 11 greenhouse di dua desa, dengan berbagai varietas unggulan seperti Inthanon, Sweetnet, hingga Fujisawa.

Namun, di balik semangat tersebut, keberlanjutan program masih menjadi pertanyaan besar bagi para petani. Sebab, hampir seluruh pembangunan kawasan sentra melon bertumpu pada modal dan inisiatif petani.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalianget, Eka Novidayanti, menyebut pihaknya terus mendorong agar produksi tetap berjalan konsisten.

“Petani harus menjaga konsistensi produksi agar kawasan ini benar- benar bisa menjadi sentra melon unggulan,” ujarnya.

Pernyataan itu memunculkan ruang kritik. Sebab, tanpa dukungan nyata berupa akses pasar, infrastruktur, maupun kebijakan anggaran yang jelas dari pemerintah daerah.

Sehingga, cita-cita petani milon menjadikan Kalianget sebagai sentra melon premium rawan berhenti sebatas wacana.

“Apakah keberlanjutan program sepenuhnya akan dibebankan ke petani? Padahal mereka juga butuh kepastian pasar, bukan hanya mengandalkan swadaya,” ungkap seorang tokoh tani di Kalianget.

Rencana menjadikan kawasan ini sebagai wisata petik melon pun masih jauh dari kepastian. Belum ada penjelasan detail mengenai kesiapan infrastruktur pendukung maupun skema pemasaran yang menjamin produk melon benar- benar terserap pasar.

Jika ke depan tidak ada strategi keberlanjutan yang jelas, potensi besar petani di Kalianget bisa saja terbentur kenyataan pahit: produksi meningkat, tapi pasar tak menampung. Alih-alih menjadi kebanggaan, jargon “melon premium” justru bisa berubah menjadi beban baru bagi petani.(Isa/Apo)

Komentar