SUMENEP, Bongkar86.com – Festival Tete Masa atau menabur benih tembakau di Desa Juluk Kecamatan Saronggi, merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat.
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menyatakan, pihaknya mendukung setiap kegiatan tradisi dalam rangka menjaga kelestariannya, agar menjadi kekayaan budaya masyarakat.
“Pemerintah daerah mengapresiasi atas pelaksanaan festival yang sarat nilai-nilai budaya masyarakat,” kata Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim di sela-sela Festival Tanam Tete Masa Nabur Belta, di Desa Juluk, Selasa (15/07/2025).
Masyarakat mengadakan pagelaran festival ini, sejatinya bentuk kecintaan terhadap budaya lokal, karena kegiatannya bukan sekadar perayaan, tetapi bagian promosi wisata berbasis kearifan lokal yang inspiratif.
“Festival Tete Masa Nabur Belta juga bagian mengedukasi generasi muda agar mencitai tradisi dan budaya, sehingga kegiatannya menjadi agenda berkelanjutan,“ terangnya.
Festival tete masa diawali dengan atraksi 42 jaran serek dan dilanjutkan dengan prosesi tete masa. Bahkan, dimeriahkan dengan pameran budaya, diskusi pertanian, pameran produk kelompok tani, serta ditutup dengan pengajian akbar keagamaan.
Wakil Bupati menyatakan, Festival Tete Masa berhasil menggabungkan nilai-nilai budaya, semangat gotong royong, dan potensi wisata dalam satu rangkaian kegiatan yang edukatif sekaligus meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Melalui festival ini mampu membangkitkan budaya lokal yang bersinergi dengan pengembangan sektor pertanian dan pariwisata desa,” pungkasnya.
Komentar