Efisiensi dan Angka Kemiskinan, Pemkab Sumenep Malah Hamburkan Uang Rakyat untuk Ratusan Event, Program Pembangunan Gagal Dilaksanakan

Infrastruktur347 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, wajah pembangunan Kabupaten Sumenep justru menunjukkan ironi. Banyak program vital untuk masyarakat, mulai dari infrastruktur jalan hingga bantuan sosial, harus batal dijalankan karena pos anggaran dipangkas. Selasa 23/9/2025

Namun, di balik kondisi itu, Pemkab Sumenep malah tetap menggulirkan miliaran rupiah untuk Calendar of Event 2025. Ratusan festival dan lomba digelar, mulai dari layangan putus hingga layangan LED dan lain-lain yang dinilai tak produktif.

Sayangnya, kegiatan tersebut dipandang tidak produktif dan hanya menjadi ajang hiburan sesaat tanpa memberi dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Kritik semakin keras karena angka kemiskinan Sumenep masih bertengger di posisi ketiga tertinggi di Jawa Timur.

Bahkan, sejumlah event yang digelar Disparbudporapar disebut-sebut menjadi ladang pungli oleh oknum tertentu sehingga merugikan masyarakat.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur jalan justru terseok. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, Eri Susanto, mengungkapkan bahwa beberapa proyek gagal dilaksanakan, baik karena gagal tender maupun akibat pemangkasan anggaran.

“Anggaran penyelenggaraan jalan kabupaten/kota awalnya Rp145,8 miliar, namun terpangkas menjadi Rp11,9 miliar. Jadi yang perlu dipahami, kami bukan tidak maksimal, tetapi memang anggarannya hilang karena adanya efisiensi,” jelasnya.

Di sisi lain, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, membela keputusan tersebut. Menurutnya, kalender event penting untuk memperkenalkan potensi lokal.

“Termasuk memperkenalkan jajanan lokal hingga budaya dan tradisi Sumenep,” ujarnya. Fauzi optimis, gelaran event mampu memperkuat identitas budaya Sumenep dan menarik lebih banyak wisatawan.

Namun, publik bertanya-tanya: apakah sekadar pesta festival mampu menjawab persoalan mendesak, seperti jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki dan angka kemiskinan yang terus mencengkram kehidupan masyarakat Kota Keris???.(Isa/Anis/Apo)

Komentar