SUMENEP, Bongkar86.com – Universitas Wiraraja Madura terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, kepedulian itu ditunjukkan dengan memberikan pendampingan terhadap sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di tiga kecamatan di Sumenep.
Asistensi UKM di tiga kecamatan itu meliputi Usaha Jamu Putri Madura di Kecamatan Manding, Usaha Kue Kalemben “Rahmah” di Kecamatan Gapura, dan Madoora Food di Kecamatan Lenteng. Pembinaan dilakukan selama 2 bulan sejak 2 November 2024.
Pembinaan yang bertajuk “Penggunaan Modal Intelektual sebagai Katalisator Peningkatan Kinerja dan Produktivitas UKM” itu fokus pada Program Pembinaan Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro (IRT-UM) 2024.
Pada pembinaan tersebut, tim memberikan materi seputar optimalisasi produksi jamu, pendampingan kerja sama antara toko oleh-oleh dan perhotelan, serta pengembangan kemasan yang menarik dan fungsional.
Kemudian, materi mengenai manajemen keuangan dan pembukuan sederhana, manajemen inventory dan rantai pasok, strategi pengembangan usaha, dan materi mengenai keamanan pangan (food safety) dan proses produksinya.
Tujuan pemberian materi food safety adalah untuk terjaminnya makanan dari kemungkinan adanya kandungan zat-zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan.
Selain pelatihan dan pembinaan, UKM di tiga kecamatan itu juga diberikan bantuan alat produksi, termasuk juga diupayakan dalam pengurusan perizinan (halal dan BPOM).
Tim Leader PKM Unija Dr. Mohammad Herli mengungkapkan, tujuan dari program pembinaan yang dilakukan timnya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Yaitu dengan fokus pada Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro,” katanya, 18 November 2024.
Dijelaskan, program hasil kerja sama antara Unija dengan Kedaireka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) Kemendikbudristek itu berupaya untuk memperkuat tata kelola dan kelembagaan, peningkatan mutu, dan kapasitas produksi, serta pengembangan bisnis dan pemasaran bagi IRT-UM.
Untuk diketahui, Tim PKM Universitas Wiraraja itu beranggotakan Dr. Mohammad Herli (Tim Leader), Moh. Baqir Ainun, Abshoril Fithry, Sindi Arista Rahman, dan Miftahul Arifin. (nji)
Komentar