Dipimpin Nahkoda Baru, RSUD Moh Anwar Sumenep Telantarkan Pasien Umur 6 Tahun

Infrastruktur947 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Sumenep, Jawa Timur dikeluhkan keluarga pasien. Sebab petugas terkesan tak serius melayani pasien. Minggu 18/05/2025

Salah satu pasien yang menjadi korban buruknya pelayanan rumah sakit pelat merah itu bernama Cila (6) tahun. Selain penanganannya lamban, saat Cila berada di ruang transit Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang menangani bukan dokter, melainkan perawat magang.

Farida orang tua pasien menceritakan, peristiwa itu berawal saat putrinya dibawa ke IGD RSUD Moh Anwar Sumenep karena mengalami demam tinggi, Selasa 13 Mei 2025 sekira pukul 22.00. Warga Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura itu bermaksud merawat putrinya dengan kategori umum very important person (VIP).

Hanya saja, karena kamar untuk pasien di Graha Rawat Inap Utama (GRIU) RSUD penuh, maka pasien ditempatkan di ruang rawat inap sementara IGD.

Keluarga Cila menunggu kamar pavilun ada yang kosong hingga 17 jam. Ironisnya, selama itu pula tak satu pun dokter yang datang menangani. Hanya perawat yang terlihat untuk mengganti infus.

Sekira pukul 01. 00 dini hari, saat masih berada di ruang transit IGD, demam bocah yang masih sekolah di TK (Taman Kanak-Kanak) itu kian tinggi. Kemudian, Farida melapor ke petugas piket dengan harapan mendapatkan penanganan medis.

Namun, bukannya ditangani, justru oknum petugas yang berjaga malam itu bilang demam tinggi yang dialami Cila merupakan hal biasa. Farida akhirnya meminta izin kepada petugas itu untuk mengompresnya sendiri.

“Saat itu saya langsung minta suami untuk keluar (dari rumah sakit) membeli handuk dan air panasuntuk dikompreskan ke Cila,” tutur Farida.

Selain soal tidak adanya dokter yang menangani, Farida juga mengeluhkan kondisi ruang transit IGD yang panas. Sehingga terpaksa keluarganya membawa kipas angin sendiri dari rumahnya.

“Kalau cuma menunggu sejam dua jam tidak apa-apa, tapi kalau harus menunggu sampai 17 jam gak tahan sama panasnya di sana,” sergahnya.

Farida mengungkapkan, buruknya pelayanan RSUD yang dialaminya hanya salah satu contoh dari sekian banyak pelayanan buruk yang dialami pasien dan keluarga lainnya.

Bahkan karena saking buruknya, pasien umum dengan kategori VIP sepeti yang dialaminya juga tidak luput dari kebengisan petugas. “Kami sudah bayar Rp 2 juta per harinya (kelas umum) sudah diperlakukan buruk seperti itu, apalagi kelas yang menggunakan semacam asuransi, malah tambah diperlakukan lebih buruk lagi,” ungkapnya.

Sementara, Pelaksana harian (Plh) Direktur RSUD Moh. Anwar Sumenep drg. Elya Fardasah, M.Kes saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp-nya mengaku yakin sudah ditangani dokter jaga. “..Pasti sudah ada penanganan Mas,” tulisnya.(Apo)

Komentar