Sumenep, Bongkar86.com – Dalam mencapai percepatan eliminasi TBC tahun 2024 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan Sumenep, Madura Jawa Timur, gelar Lokakarya Penanggulangan TBC di masa pandemi Covid-19, Wabup Hj. Dewi Khalifah hal itu perlu dukungan semua elemen masyarakat, di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sumenep, Senin (31/05/2021)
Bahkan, kata Nyai Eva panggilan akrabnya menjelaskan bahwa selama tiga tahun terakhir kasus penyakit TBC cenderung naik secara fluktuatif.
Menurut Nyai Eva, untuk mencapai semua ini butuh keterlibatan organisasi masyarakat utamanya organisasi perempuan semisal PKK, Muslimat, Fatayat, Aisiyah dan BAZNAS.
Lanjut Nyai Eva, semua elemen untuk berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang menderita TBC agar berobat sampai tuntas tidak berhenti di tengah jalan.
Selain itu, peran perempuan sangat penting dalam pemberantasan penyakit TBC, sebab mereka mempunyai jaringan luas dan sangat mendukung untuk menyukseskan program pencegahan dan pengendalian TBC (Tuberkulosis),”
Nyai Eva meminta melalui organisasi agar pencegahan penyakit TBC dilakukan edukasi kepada masyarakat dan cara-cara untuk mencegah penularan. Sehingga gerakan partisipasi lintas sektor mendorong percepatan eliminasi TBC tahun 2024 di Kabupaten Sumenep.
“Masyarakat yang terinfeksi TBC penting untuk mendapatkan pemahaman supaya melakukan pengobatan penyakitnya hingga tuntas, dalam rangka memutus mata rantai penularannya.
Jumlah kasus TBC pada tahun 2018 ditemukan 1.709 kasus, tahun 2019 sebanyak 1.882 kasus, dan pada tahun 2020 adalah 1.667 kasus, tetapi penemuan kasus ini masih belum mencapai target, karena diperkirakan jumlah penderita TBC sebanyak 2.202 orang.
“Angka kasus TBC di Kabupaten Sumenep untuk di Jawa Timur menempati ranking pertama jumlah penderita terbanyak,” tutur Wakil Bupati Dewi Khalifah.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono mengatakan penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan di tengah masyarakat, karena kasusnya sangat tinggi di daerah.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pengobatan secara tuntas kepada masyarakat penderita TBC termasuk pencegahan penularan dalam keluarganya secara maksimal, sehingga Kabupaten Sumenep yang bekerja sama dengan Stop TB Partnership Indonesia (STPI), bisa mencapai eliminasi TBC tahun 2024.(apo/rest)
Komentar