Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep Gelar Fasilitasi Tinjauan Lapangan Implementasi Smart City (Field Evaluation) Secara Daring

Pemerintahan56 Dilihat

Sumenep, Bongkar86.com – Terdapat 6 (enam) dimensi utama dalam membangun Kota Cerdas (Smart City), yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Ir. Edy Rasyadi M.Si., dalam acara fasilitasi tinjauan lapangan implementasi Smart City secara daring bertempat di ruang rapat Graha Arya Wiraraja Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur. Rabu (02/06/2021)

Berkaitan dengan upaya mewujudkan smart city di Kabupaten Sumenep, Sekda Sumenep berharap agar melalui smart city terjadi sinkronisasi dan sinergi perencanaan, sehingga akan lebih cepat mendorong proses pengembangan smart city yang efektif dan efisien di Kabupaten Sumenep.

Sekda Sumenep mengingatkan bahwa smart city ini bukan hanya program dinas komunikasi dan informatika saja, tetapi program seluruh OPD yang ada di Kabupaten Sumenep untuk bekerja sama dengan masyarakat menciptakan solusi cerdas dengan kondisi komponen yang ada di daerahnya sesuai buku masterplan smart city Kabupaten Sumenep 2019-2028.

“Untuk mewujudkan smart city di Kabupaten Sumenep, tentu membutuhkan dukungan dari segenap elemen, baik itu Pemerintah, DPRD, dunia usaha hingga masyarakat Kabupaten Sumenep” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya menyampaikan bahwa dalam upaya menuju ke arah kota cerdas (smart city) pemerintah Kabupaten Sumenep telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya kegiatan bimbingan teknis manajemen resiko terhadap 6 dimensi smart city.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep juga mengungkapkan bahwa Implementasi program dan kegiatan yang menuju ke arah pembangunan kota cerdas (smart city) di Kabupaten Sumenep telah dimulai pada tahun 2019. Berdasarkan realisasi program kegiatan tersebut dengan enam pilarnya, pada tahun 2019 dari 30 kegiatan terealisasi 23 kegiatan dengan rata-data target terpenuhi 77 persen.

“Sedangkan pada tahun 2020 dari 38 kegiatan terealisasi 32 kegiatan dengan rata-data target terpenuhi 84 persen” imbuhnya.

Acara yang diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah, Perwakilan Kecamatan, serta Perwakilan Kelurahan dan desa tersebut menghadirkan narasumber Farid Subkhan, Ketua Tim Assesor Smart City Jawa Timur secara daring.

Kota cerdas (smart city) merupakan sebuah konsep kota pintar yang membantu masyarakat dengan mengelola sumber daya yang ada secara efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.

Kota cerdas (smart city) cenderung mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan masyarakat kota. Kota cerdas (smart city) juga dapat dikatakan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

Konsep kota cerdas (smart city) pada umumnya meliputi sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke depan dalam urusan ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup. Selain itu juga sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur. Serta dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota. Dan juga dapat membuat kota lebih efisien dan layak huni. (Apo/Nur)

Komentar