SUMENEP, Bongkar86.com – Aksi Demonstrasi Mahasiswa Bem Sumenep saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Rabu 21 Agustus 2024.
Aksi unjuk rasa di depan Pendopo keraton Sumenep bertepatan dengan momentum pengambilan sumpah sekaligus pelantikan anggota DPRD Kabupaten Sumenep Jawa Timur.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Bemsu menuntut adanya pungli atau jual beli program yang dilakukan oleh oknum Anggota DPRD Kabupaten Sumenep.
Adanya jual beli program yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Sumenep menurut Noris Sabit selaku koordinator aksi Bemsu terjadi di dana Pokir.
Dana pokir yang seharusnya di pergunakan untuk kesejahteraan masyarakat seperti infrastruktur jalan, Sektor ekonomi dan sebagainya dan sampai saat ini masih banyak infrastruktur jalan yang sampai saat ini kurang bagus.
Sabit menambahkan sebagaimana seharusnya dana pokir harus bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Untuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dana Pokir tahun kemarin peranggota sebanyak 1,5 Miliyar dan tahun ini meminta kenaikan menjadi 2 Miliyar, hal itu menurut Noris Sabit tidak Wajar karena tahun kemarin dengan dana 1,5 Miliyar saja belum bisa mensejahterakan masyarakat.
Untuk bukti kongkrit tentang jual beli Program yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Sumenep Noris Sabit tidak bisa mengungkapkannya di depan umum karena menyangkut beberapa anggota dewan.
Untuk langkah pelaporan kepada KPK dan BPK pihak Bemsu belum melakakuan pelaporan dan pihak Bemsu mengatakan ada 2 oknum yang melakukan jual beli program dan data yang mereka dapatkan berasal dari beberapa Kepala Desa di Kabupaten Sumenep.
“Momentum aksi unjuk rasa bertepatan dengan pelantikan anggota DPRD Kabupaten Sumenep dipilih untuk dijadikan refleksi dan bisa di jadikan evaluasi bagi anggota DPRD yang baru meskipun di dalamnya terdapat anggota dewan yang lama”. Tutup Noris Sabit.
Meskipun terjadi Aksi Bentrok dengan pihak Kepolisian Massa Unjuk Rasa (Bemsu) meninggalkan tempat demonstrasi dengan aman dan damai.(Bagong/Apo)
Komentar