Banjir di Kota Keris, DPRD Sumenep: Perlu Penanganan dari Hulu ke Hilir

Infrastruktur165 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Genangan air dan banjir akibat hujan deras di sejumlah titik wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapat perhatian banyak kalangan. Salah satunya, Ahmadi Yazid, anggota Fraksi PKB DPRD Sumenep.

Yazid menyatakan prihatin sebab genangan air dan banjir ini selalu terulang setiap hujan deras di daerahnya. ”Bahkan, hari ini, kondisinya lebih luar dibanding banjir di bulan sebelumnya. Cakupannya tambah luas, wilayah yang tidak pernah banjir, justru kebanjiran,” ungkapnya prihatin, Selasa (13/5/2025).

Ia menyatakan, Sumenep mengalami darurat banjir. Banjir tidak hanya terjadi di pusat kota seperti Jalan Trunojoyo, kawasan Museum, Taman Bunga, dan Jalan Pabian, tetapi juga mulai merendam wilayah penyangga yang sebelumnya aman dari banjir, seperti Kebonagung, Batuan, Babbalan, hingga Patean.

“Ini sudah darurat. Banjir bukan lagi soal saluran air mampet, tapi sudah menyentuh persoalan serius di hulu. Arus deras di beberapa titik bisa membahayakan,” kata Akhmadi

Pemkab Sumenep segera turun tangan untuk mengevaluasi secara menyeluruh. Banjir bukan sekedar masalah hilirnya seperti saluran mampet, melainkan penyebabnya juga di hulu, yaitu masalah pengelolaan lingkungan yang kurang baik.

”Siapa yang bisa menepis bahwa kondisi daerah resapan minim di daerah Batuan akibat tambang galian C ilegal menjadi penyokong utama ini?,” ungkap Yazid.

”Selama ini perumahan Batuan aman saja dan Kebonagung, nyatanya sekarang parah. Air hujan yang seharusnya menyerap sekarang tanpa serapan, sehingga langsung menjadi air bah dan akhirnya menjadi banjir luar biasa, “.

Pihaknya mendesak ada penanganan banjir dari hulu ke hilir. Hulu berkaitan tata kelola lingkungan terkait tambang galian C ilegal itu yang makin parah. Hilir tentu berkaitan dengan situasi saluran air di perkotaan yang juga mendesak dipikirkan sebagai emergency.(Tim/red)

Komentar