SUMENEP, Bongkar86.com – Soal minimnya rambu-rambu lalu lintas di depan sekolah di wilayah perkotaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, mendapat kritikan serta keluhan dari semua warga kota Keris. Senin 09/10/2023
Sebab, hal itu membuat khawatir para penyeberang jalan di area tersebut seperti di MI Kolor, Pandian, Pabian, Pangarangan. Sedangkan di area Jalan Sumenep – Pamekasan yang merupakan jalan bebas dan semua kendaraan dengan kecepatan tinggi disepanjang jalan tersebut banyak sekolah SD tidak ada rambu-rambu, sehingga sangat menghawatirkan warga.
Bahkan, awal bulan 2023, 2 anak SD Pakandangan menjadi korban laka maut saat hendak ke sekolah. Dimana keduanya ditabrak kendaraan dan meninggal dunia di TKP.
“Pada pagi hari padanya aktivitas saat warga mengantarkan putra putri ke sekolah sangat susah untuk menyebrang di depan sekolah karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas, ” kata Aceng kepada media Bongkar86.com. Minggu 08/10/2023
Apalagi, ungkap Bang Aceng di sepanjang jalan Sumenep- Pamekasan lalu lalang kendaraan besar seperti truk, bus, Fuso dan taksi, ” jelasnya
“Akan tetapi, padatnya aktivitas di jalan tersebut tidak dibarengi dengan adanya rambu-rambu lalu lintas.
Menurut Bang Aceng, seharusnya di depan sekolahan dipasang rambu-rambu seperti zebra cross, ” terangnya
“Bila ini, lanjut Bang Aceng tetap dibiarkan tidak ada tindakan atau penanganan dari pemerintah khususnya Disperkimhub (Dishub) Sumenep. Maka pelajar dan warga jadi korbannya.
Bang Aceng berharap sebelum terjadinya korban jiwa, dia ingin agar rambu lalu lintas di sekolah dan fasilitas umum dipasang rambu-rambu.
“Ya harapannya ada rambu seperti zona sekolah, atau lampu peringatan seperti yang di depan sekolah lainnya, kalau enggak ya minimal ada zebra cross, karena bahaya banyak motor sama mobil besar,” katanya.
Jika lalu lintas ramai lancar, katanya, para pengendara biasanya melaju dengan kecepatan tinggi.(Apo)
Komentar