Sumenep, Bongkar86.com – Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah, SH. MH, MPd.i menghadiri acara pergelaran seni dan budaya Anjungan Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Minggu 26/9/2021
Selain menampilkan seni dan budaya, Disparbudpora Sumenep memperkenalkan produk unggulan seperti camilan khas sumenep dan keris.
Sedangkan seni budaya yang ditampilkan ritual proses pengantin pesisir yaitu Sintong, Musik Saronen, Mamaca, Sinden, Karawitan Klenengan dan pertunjukan tari tradisional.
Sementara Kepala Anjungan Jatim Samad Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kami semua datang ke acara ini ingin mensupport pertunjukan seni budaya dari Kabupaten Sumenep.
“Seni budaya sumenep bukan hanya tampil sekarang ini, namun kata Samad merupakan sekalian kalinya sumenep mengisi kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah.
Menurut Samad, dirinya 9 tahun menjabat dijakarta baru kali ini pejabat pemkab hadir diacara ini. Selamat buat Wabup Sumenep Hj. Dewi Khalifa. Atas kehadirannya di Taman Mini Indonesia Indah. Ini adalah bentuk support kepada masyarakat, utamanya warga madura yang ada di Jakarta.
Samad juga memuji kehadiran Wabup Dewi Khalifa, bahwa Kabupaten Sumenep luar biasa kerjasama di pejabat pemerintahannya yang kompak.
Lanjut Samad, acara ini sebagai salah satu fungsi dari badan perhubung Jawa Timur itu untuk menfasilitasi masyarakat Jawa Timur yang ada di Jakarta untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah provensi Jatim ingin menguatkan visi misi yang ada di Jatim soal seni budaya dan unggulan prodak.
Samad berharap tunjukkan yang terbaik penampilan seni budaya sumenep kepada warga yang ada di jakarta ini.
Kabupaten Sumenep, kata Samad selain menampilkan pergelaran Sintong juga memperkenalkan prodak unggulan tetapi karena belum diperkuat dengan UKM yang ada di daerah sehingga kami berkolabirasi dengan UKM badan penghubung Jatim untuk tampil di pameran di Taman Mini Indonesia Indah.
Senada yang sama Wabup Sumenep Hj. Dewi Khalifa menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kontribusi dari Anjungan Jawa Timur. Selain itu apa yang kita lakukan akan menjadi sebuah kecintaan untuk melestarikan budaya bangsa karena Indonesia ini mempunyai banyak budaya yang harus dilestarikan khususnya Kabupaten Sumenep
“Saat ini sektor pariwisata menjadi sektor primadona baik ditingkat nasional maupun daerah, hal ini karena prospek pariwisata yang terus meningkat setiap tahunnya. Namun sejalan sedang pandemi covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020 lalu sektor pariwisata mengalami kelesuan dan tidak bisa dijadikan andalal sebagai pemicu ekonomi.
Bahkan situasi pandemi covid-19 yang berkembangnya mulai mendatar memacu pemerintah untuk menggelar event sebagai media pengenalan wisata daerah melalui pertunjukan seni dan budaya, hal itu penting karena seni dan budaya merupakan salah satu daya tarik daerah untuk dikunjungi para wisatawan.
Menurut Wabup Nyai Eva panggilan akrabnya, Kabupaten Sumenep memiliki sumber daya alam budaya yang begitu luar biasa dan harus dimanfaatkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan potensi tersebut juga harus digali dan diperkenalkan kepada masyarakat luas agar menjadi daya tarik pengunjung dan selain itu juga sebagai wujud kelsestarian seni dan budaya Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan kwalitas prodak seni dan budaya.
“Seni dan budaya digelar sebagai upaya informasi dan promosi prodak unggulan budaya daerah meningkatkan kunjungan wisatawan ke kabupaten Sumenep pada era new normal.
Lanjut Nyai Eva, selain itu juga menjadi ruang bagi seniman sumenep untuk berkreasi memberikan pengalaman untuk tampil dipanggung pertunjukan berlevel nasional.
Kabupaten Sumenep menampilkan beberapa kesenian diantaranya ritual proses pengantin pesisir yaitu Sintong, Musik Saronen, Mamaca, Sinden, Karawitan Klenengan dan pertunjukan tari tradisional. Sedangkan untuk pameran prodak unggulan yakni berbagai macam camilan sumenep dan pengenalan keris.
Nyai Eva menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan 3 Kabupaten yang ada di Madura yakni Pamekasan, Sampang dan Bangkalan, kita sama-sama mencoba untuk memasarkan prodak-prodak UKM baik yang ada di sumenep maupun dari 3 Kabupaten tersebut. Insaallah bila kolaborasi ini dilakukan bersama- sama UKM di Madura akan maju.
Nyai Eva menjelaskan, bila soal rasa UKM Madura tidak usah diragukan insaallah semuanya enak, hanya tinggal sekarang bagaimana kita melakukan pembinan kepada UKM-UKM kita agar secara pamesannya bisa dilakukan secara profesional dan diterima oleh market yang modern.(apo/rest)
Komentar