Perketat PPKM Darurat, Tim Gabungan Polres dan Kodim 0827/Sumenep Bubarkan Aktivitas Jual Beli Hewan Sapi di Pasar Pamolokan

Infrastruktur95 Dilihat

Sumenep, Bongkar86.com – Pedagang hewan sapi di Pasar Pamolokan, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura Jawa Timur, tak menghiraukan adanya PPKM darurat, meski pasar tersebut sudah ditutup, mereka tetap nekat ingin melakukan jual beli hewan sapinya. Meski sempat bersitegang, namun tim gabungan akhirnya berhasil membubarkan para pedagang hewan tersebut.

Pantauan media Bongkar86.com, pada hari Kamis 15 Juli 2021, dipintu masuk pasar Pamolokan sudah terpasang benner himbauan penutupan sementara sampai 20 Juli. Namun para pedagang hewan dari berbagai kecamatan berdatangan seolah tak menghiraukan adanya PPKM darurat. Kamis 15/7/2021

Akibat tak menghiraukan larangan PPKM darurat, sehingga Kapolres bersama Dandim 0827/Sumenep mengambil langkah dengan menerjunkan ratusan personil gabungan untuk membubarkan mereka.

Pembubaran dipimpin langsung oleh AKP Jawali, SH sebagai Kapolsek Kota yang melibatkan dari unsur Kodim 0827, Polres, Satpol PP dan Dishub Sumenep.

Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya, S.I.K melalui Kapolsek Kota AKP Jawali, SH mengatakan pembubaran para pedagang hewan sapi dipasar Pamolokan tersebut memang kita melihatkan ratusan personil gabungan agar mereka tidak menimbulkan kerumunan.

“Sebelumnya mereka protes kepada petugas, namun setelah diberi pengertian dengan adanya virus Covid-19 yang sampai saat ini belum usai dan adanya PPKM darurat, malah mereka membubarkan diri sendiri dari pasar hewan Pamolokan Sumenep.

Menurut Jawali, bila tidak dilakukan pembubaran maka akan menimbulkan kerumunan antara pedagang dan pembeli, sehingga rawan terjadi penularan Covid-19.

Lanjut Jawali, penutupan pasar hewan ini hanya sementara saja sampai batas waktu 20 Juli 2021 nanti.

“Selain membubarkan, para tim gabungan menghimbau kepada warga pedagang hewan sapi agar tetap mematuhi protokol kesehatan(Prokes) salah satunya pakai masker dan jaga jarak juga hindari kerumunan.(ajis/budi/yati)

Komentar