SUMENEP, Bongkar86.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, laksanakan Focus Group Discossion (FGD) dengan tema pencepatan pengendalian inflasi daerah melalui penguatan hasil produksi. Rabu (04/09/2024).
Acara yang di selenggarakan di ruang rapat Graha Ariawiraraja Pemerintah Kabupaten Sumenep di hadiri dan di buka langsung oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Sumenep Edy Rasyadi.
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Sumenep Edy Rasyadi memberikan apresiasi Kepada Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumenep karena telah berhasil menekan inflasi di Kabupaten Sumenep.
“Pentingnya menekan inflasi itu karena inflasi dapat menyebabkan dampak negatif kepada kehidupan sosial masyarakat, karena inflasi yang tinggi bisa membuat pendapatan masyarakat menurun dan hal itu bisa membuat daya beli masyarakat juga menurun,” kata Edy.
“Komuditas yang mengalami inflasi di bulan Agustus di antaranya Emas Perhiasan, Beras, Cigaret kretek, Bawang, Gula pasir, Air minum, dan Cumi-Cumi komuditas inilah yang memberikan inflasi cukup tinggi,” terang Edy.
Sekda Edy di akhir sambutannya berharap kerja sama di semua pihak dan pemantauan harus terus di laksanankan agar penekanan inflasi bisa terlaksana dengan baik.
Sementara dalam kesempatan wawancara Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Dadang Dedy Iskandar mengatakan acara FGD di laksanakan demi menjaga stabilitas inflasi yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Intinya inflasi harus dapat kita kendalikan bagaimana semua anggota TPID kita harus bersama-sama untuk menjaga komuditas-komuditas kita itu bisa terjaga,” terang Dadang.
“Dalam acara FGD pemerintah juga mengundang para Gapoktan dan para pemilik kios pupuk untuk hadir harapannya bagaimana pendistribusian pupuk bersubsidi bisa di maksimalkan karena itu juga bisa mendukung dalam pengendalian inflasi,” lanjut Dadang.
Disinggung masalah harga beras dimana Kabupaten Sumenep merupakan Kabupaten dengan harga beras cukup tinggi dadang menjelaskan bahwa upaya untuk penyerapan beras lokal di Kabupaten Sumenep harus di maksimalkan karena kebiasaan masyarakat Sumenep biasanya petani tidak menjual gabah itu yang sedikit menghambat penekanan inflasi, tapi disini Pemerintah Kabupaten Sumenep memberikan solusi bagaimana penyerapan beras lokal itu maksimal dengan adanya beras ASN.
“Focus Group Discossion diharapkan bisa memberikan solusi efektif untuk menekan inflasi yang ada di Kabupaten Sumenep dan bagaimana nantinya proses pendistribusian pupuk bisa terlaksana dengan baik ,” tutup Kabag Perekonomian Dadang.(Bagong/Apo)
Komentar