Sumenep, Bongkar86.com – Puluhan Mahasiswi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa dengan menutup mulut menggunakan plester sebagai bentuk protes terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Madura Jawa Timur, Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah (Nyai Eva).
Aksi tutup mulut tersebut digelar di depan kantor Bupati yakni di jalan dr. Cipto, Kecamatan Kota. Jumat 29/10/2021
Mereka membawa poster bertuliskan “bagi kami cantik saja tidak cukup tanpa berposes menjadi aktifis dan berdialektis”, “menyuarakan perlawananan terbungkam”, “bangsa yang darurat harga tasnya lebih mahal pada harga perempuannya adalah bangsa yang menjelang akhir zaman”, “diam dan tikam bicara disiksa “stop kekerasan”, “sahkan raperda kabupaten layak anak”, “penuhi hak kesehatan stop kekerasan terhadap perempuan”, “perempuan aman sumenep makmur”.
Lina Magfirah korlap aksi menyampaikan bahwa aksi bisu ini adalah sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Sumenep, karena sampai hari ini Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten layak anak masih belum disahkan.
“Kami meminta Pemkab untuk mendesak DPRD untuk segera mengesahkan Perda Kabupaten layanan anak.
Menurut Lina, sampai saat ini Perda Kabupaten layak anak tersebut masih ada di Provinsi yang sedang dievaluasi,” terangnya.
Bahkan, kata Lina berbulan-bulan sampai hari ini belum ada kejelasan,” tegasnya.
Lina menegaskan, bila tetap tidak disahkan, maka kami akan datang lagi kesini entah ke DPRD maupun ke Pemkab.
“Kami akan tetap mengawal sampai disahkannya Raperda Kabupaten layak anak.
Lina menambahkan, Kabupaten Sumenep itu benar-benar terdapat rumah aman bagi korban-korban yang mengalami kekerasan baik perempuan dan anak.
“Tuntutan kami hari ini hanya satu yaitu meminta Pemkab untuk mendesak DPRD Kabupaten Sumenep segera mengesahkan Raperda Kabupaten layak anak,” tutup Lina. (tedy/dul/jar/budi)
Komentar