Sumenep, Bongkar86.com – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH. MH terima kunjungan kerja Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Mandiyoso Pendopo Keraton Sumenep. Senin, 19/04/2021
Dalam kunjungannya Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam rangka Kunker Kesultanan Sumenep selain diterima langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi juga sambut oleh Wakil Bupati Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.Pd.I, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Pemangku Sultan Sumenep, RB. Muchtar Atmokusumo dan Sekjen MAKN RA. Tabi WS Koeswodidjojo.
Rombongan Ketua DPD itu disambut Bupati dari pintu atau Labang Mesem menuju Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sumenep masih tetap menjaga dan memelihara keaslian serta keasrian Keraton Sumenep sebagai warisan leluhur.
“Sebab, kata LaNyalla ini salah satu wujud nyata dalam melestarikan peninggalan sejarah raja-raja Sumenep, ” jelasnya. Senin 19/4/2021
Menurut LaNyalla, Nilai budaya keraton Sumenep sebagai salah satu kekayaan daerah untuk dipertahankan. Sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Sumenep, ” terangnya
Sementara Bupati Achmad Fauzi, SH, MH mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga dan memelihara keaslian keraton Sumenep sebagai warisan leluhur.
“Dengan usianya yang mencapai ratusan tahun perlu perawatan agar tidak mudah rusak termakan usia, tetap lestari dan terawat dengan baik, ” terang Fauzi
Fauzi menjelaskan, Bahwa salah satu upaya mengembalikan nuansa Keraton Sumenep yakni dari pintu masuk yang sebelumnya di utara depan rumah dinas kita rubah ke selatan melalui labang mesem juga mulai dari semua penjaga atau staf, pramusaji, dan orang-orang yang ada di lingkungan keraton, wajib menggunakan pakaian adat keraton.
“Siapapun yang ingin bertamu ke Bupati di rumah dinas harus melalui Labang Mesem, sama seperti raja-raja dulu yang pintu utamanya labang mesem,” imbuhnya
Bahkan, Fauzi menegas dalam lingkungan Keraton tidak boleh memperdengarkan musik modern, tetapi hanya musik tradisional atau klenengan saja.(apo/rest)
Komentar