SUMENEP, Bongkar86.com – Peringati hari lingkungan hidup sedunia 2023, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, malah sibuk membersihkan pinggir pantai dan diwilayah kota dibiarkan kotor hingga tumpukan sampah dimana – mana.
Hal itu dilontarkan Zainul warga sumenep kepada media Bongkar86.com. Selasa 06/6/2023
Menurut Zainul, Kepala DLH yang saat ini dipimpin Arif Susanto malah sibuk membersihkan pinggir pantai dalam memperingati hari lingkungan hidup sedunia.
Lanjut Zainul, sedangkan diwilayah kota yang menjadi pusat perkantoran pemerintah malah dibiarkan kotor dengan sampah dimana – mana.
Contohnya, kata Zainul seperti tempat kuliner ikan bakar yang seharusnya bersih dari sampah malah dibiarkan begitu saja oleh DLH dan di pintu masuk Kota Keris yakni di Jalan Trunojoyo juga tumpukan sampah sehingga merusak keindahan kota.
Bahkan, Zainul menjelaskan banyak lagi di beberapa titip perkotaan yang seharusnya bersih dari pembuangan sampah malah disitu oleh DLH dibiarkan.
Zainul berharap kepada Kepala DLH Sumenep agar penataan pembuangan sampah benar-benar dipikirkan dan ditempatnya yang jauh dari pandangan mata sehingga kota Sumenep bersih dan indah.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep Arif Susanto menggelar “Solutions to Plastic Pollution” (solusi untuk polusi plastik) sebagai kegiatan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia 2023.
Kegiatan yang melibatkan sebanyak 220 orang terdiri dari OPD terkait, pemerintah desa, kecamatan, sekolah, kader lingkungan, komunitas, BPRS Bhakti Sumekar, HCML, PT Kelola Mina Laut, CV Anugerah Lautan Pertiwi, dan PT Sariguna Primatirta, di Pantai Matahari Desa Lobuk Kecamatan Bluto, Senin (05/06/2023).
“Kami menyampaikan banyak terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep Arif Susanto.
Pihaknya dalam kegiatan itu, melakukan berbagai kegiatan untuk mengajak seluruh masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, yakni restorasi pantai atau membersihkan pantai, saresehan tentang lingkungan hidup, penampilan pengelolaan sampah dan demo membuat ecobrik atau bata ramah lingkungan.
Masyarakat hendaknya memanfaatkan bank sampah di desa, untuk solusi pembuangan sampah non organik. Sedangkan limbah sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos penyubur tanaman.
“Kami mengajak seluruh masyarakat ikut peduli bagaimana mengelola sampah di lingkungannya masing-masing, untuk memilah dan memisah antara sampah organik dan non organik,” jelasnya.
Arif Susanto menyampaikan, pihaknya tidak hanya mengadakan kegiatan di Pantai Matahari saja, melainkan juga merencanakan di Pantai Gili Labak Desa Kombang Kecamatan Talango, berupa restorasi pantai untuk bersih-bersih sampah di sekitar pantai serta kampaye lingkungan “Solusi asyik atasi sampah plastik”.
“Kegiatan itu, secara mandiri dari beberapa sponsor yang mendukung menyukseskan acaranya, sehingga tidak ada anggaran di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep,” pungkasnya
Komentar