Sumenep, Bongkar86.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur gelar silaturrahmi ulama perempuan simpul rahima madura di Aula Potre Koneng Bappeda. Senin (29/11/2021).
Kegiatan dilaksanakan pada hari ini sekitar pukul 09.30 WIB, yang dihadiri oleh Wakil bupati Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.Pd, Sekretaris PCNU Sumenep Ach Subairi Karim S.Ag, Direktur Rahima Fera Sopariyanti, para pimpinan OPD, dan para perempuan ulama se madura.
Silaturrahmi ulama tersebut lebih memfokuskan diri kepada daerah-daerah yang sesuai dengan beberapa problematika terkait tentang perempuan misalnya kekerasan terhadap perempuan, pendidikan perempuan, dan pernikahan usia dini.
Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.Pd mengatakan bahwa atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep mengucapkan salamat datang dan terima kasih sudah dapat kepercayaan untuk ditempati para ulama perempuan.
“Saya melihat peran perempuan sangat signifikan untuk membantu masyarakat, sebab di Kabupaten Sumenep ini lebih banyak perempuannya dibandingkan laki-lakinya,” ucapnya.
Menurut Nyai Eva bahwa kebijakan-kebijakan yang dikawal mulai dari perencanaan anggaran sampai pada realisasinya memang membutuhkan pemikiran yang super luar biasa karena kita punya 30 OPD.
“Dan disana sebenarnya banyak anggaran bisa kita arahkan untuk kepentingan kesejahteraan perempuan,” katanya.
Nyai Eva juga mengatakan bahwa harapan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep pada acara hari ini bisa memberikan sebuah masukan yang berarti dan berharga untuk pemberdayaan perempuan yang secara prosentasenya perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
“Dan kita juga mendorong untuk program Kabupaten layak anak agar realisasi nanti di masyarakat bahwa keberadaan anak-anak dan perempuan di Kabupaten Sumenep ini sudah tidak mengalami tindakan kekerasan baik dilingkup keluarga maupun ditengah masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris PCNU sumenep Ach. Subairi Karim, S.Ag menjelaskan bahwa bicara soal peran perempuan di Sumenep ini dulu di tahun 1750 M pernah dipimpin oleh seorang perempuan seorang ratu yang bernama Raden Ayu Rasmana Tirto Negara, beliau berkuasa saat itu selama 12 tahun dari tahun 1750 hingga 1760.
“Jadi peran perempuan di wilayah publik sebenarnya sudah terjadi sejak dulu, melihat bagaimana mengawal kebijakan,” Pungkasnya. (dul/dian)
Komentar