SUMENEP, Bongkar86.com – Menghadapi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular di kalangan generasi muda, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep mengambil langkah taktis dengan menyelenggarakan kegiatan Pemantapan Program Pencegahan Obesitas dan Diabetes Melitus pada Remaja. Kamis 24/7/2025
Kegiatan ini digelar selama dua hari, Selasa hingga Rabu (22–23 Juli 2025), di Hotel De Bagraf Sumenep.
Sebanyak 90 peserta hadir, terdiri dari kepala sekolah dan guru jenjang SMP/MTS hingga SMA/MA, para Kader Kesehatan Remaja (KKR), serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Kantor Kementerian Agama, dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep bersama Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep. Acara menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Tenaga Ahli Bidang Kesehatan Bupati Sumenep.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Sumenep, H. Syamsuri, menegaskan bahwa remaja merupakan kelompok yang paling rentan terhadap gaya hidup tidak sehat di era digital dan serba instan saat ini. Karena itu, pendekatan promotif dan preventif harus dimulai dari lingkungan pendidikan.
“Obesitas dan diabetes melitus bukan hanya persoalan gaya hidup, tetapi juga potensi krisis kesehatan jangka panjang jika tidak dicegah sejak dini. Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali para guru dan kader kesehatan remaja agar bisa menjadi pionir perubahan perilaku sehat di sekolah,” kata H. Syamsuri
Ia menambahkan, pola konsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, serta minimnya kesadaran terhadap risiko penyakit tidak menular adalah bom waktu bagi generasi muda. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah, tenaga kesehatan, dan orang tua sangat krusial.
“Kami tidak ingin remaja Sumenep menjadi korban gaya hidup modern yang tidak sehat. Pendidikan kesehatan harus dimasukkan dalam sistem pembinaan karakter dan mental anak-anak kita,” imbuhnya.
Melalui forum ini, peserta diajak menggali strategi pencegahan berbasis sekolah, memahami gejala awal obesitas dan diabetes, hingga menyusun rencana aksi di lingkungan masing-masing.
Dinkes P2KB Sumenep berharap kegiatan ini menjadi titik awal gerakan massal sadar hidup sehat yang berkelanjutan di kalangan pelajar.
“Masa depan daerah ini bergantung pada kualitas kesehatan generasi mudanya. Jika kita gagal menjaga mereka hari ini, kita sedang mempertaruhkan kualitas bangsa esok hari,” pungkas H. Syamsuri, penuh harap. (*)
Komentar