SUMENEP, Bongkar86.com – Kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam menurunkan angka kemiskinan membuahkan hasil. Jumat 13/9/2024
Terbukti, dalam kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sumenep yang dikenal dengan Kota Keris berhasil menurunkan angka kemiskinan berada di angka 17,78 persen dari tahun sebelumnya di angka 18.70 persen. Artinya turun 0,92 persen.
Hal itu sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 20,51 persen, tahun 2022 mencapai 18,76 persen dan tahun 2023 mencapai 18,7 persen, bahkan di pertengahan tahun 2024, menurun hingga 17,78 persen.
Pencapaian penurunan angka kemiskinan dari tahun-tahun, berkat kerja keras Bupati Fauzi Wongsojudo melalui pertumbuhan ekonomi dengan menggerakkan UMKM dan PKL.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Joko Santoso mengatakan bahwa angka kemiskinan di Kota Keris mengalami penurunan.
“Dari data BPS Sumenep dari tahun 2021 hingga 2024, Kota Keris terus mengalami penurunan mencapai 17,78 persen (0,92) persen, ” tutupnya
Menurut Joko, penurunan angka kemiskinan di Sumenep tertinggi kedua di Jatim.
Namun, untuk angka kemiskinannya tetap berada di urutan ketiga. Kalau penurunannya termasuk terbesar nomor dua di Jatim setelah Sampang, ” terangnya
Lanjut Joko, dalam mengukur angka kemiskinan berdasarkan konsumsi masyarakat.
Jika diukur dari pendapatan masyarakat sulit karena terkadang sasaran tidak transparan terkait penghasilan.
”Jadi kita lihat dari pengeluaran dengan mengukur pemenuhan kebutuhan dasar. Misalnya sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Kalau semuanya terpenuhi, tidak dianggap miskin lagi,” paparnya.
Joko menambahkan, angka 17,78 persen itu menunjukkan orang miskin di Sumenep sebanyak 196 ribu jiwa.
Penurunan dari tahun sebelumnya sekitar 10 ribu dari jumlah masyarakat miskin 206 ribu jiwa.
”Jadi kemiskinan di Sumenep terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Bupati Sumenep Fauzi Wongsojudo menyampaikan dengan menurunnya angka kemiskinan di Kota Keris, pihaknya akan terus berupaya menurunkan mencapai 10 persen.
“Meskipun itu kata orang tidak rasional, tapi mari kita upayakan. Saya sampaikan kepada semuanya, ayo, rumuskan kebijakan anggaran yang baik,” kata Fauzi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Bappeda beberapa Minggu lalu
Menurut Bupati Fauzi Wongsojudo, meski angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dan menjadi yang terbaik di Jawa Timur. Namun langkah strategis harus tetap dilakukan agar penurunan angka kemiskinan terus terjadi.
Bupati Fauzi Wongsojudo menjelaskan, sinkronisasi data menjadi langkah awal yang sangat penting agar kebijakan yang dirumuskan nantinya benar-benar efektif dalam mengurangi kemiskinan.
“Ini harus dilakukan, supaya program yang dirumuskan nantinya dapat tepat sasaran,” tegas Fauzi Wongsojudo
Lebih lanjut ia menerangkan, penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep. (Apo)
Komentar