Malang, Bongkar86.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan II, angkatan 53, 54 dan 55 Tahun 2021 di lingkungan Pemprov Jatim, Senin (08/11/2021).
Pelaksanaan pembukaan Latsar ini dilakukan secara Hybrid (Online dan Offline), yang diikuti langsung 120 PNS Golongan II dan 880 orang CPNS Golongan II dan III yang hadir secara virtual di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, Kota Malang.
120 CPNS tersebut rencananya akan mengikuti tahapan pembelajaran klasikan selama enam hari. Sedangkan 880 orang lainnya tengah mengikuti tahapan pembelajaran mandiri dan Distance Learning secara virtual.
Kepada seluruh peserta Latsar yang hadir, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan bangga karena para CPNS akan menjadi bagian dari keluarga besar Pemprov Jatim yang akan bersama-sama membangun Jawa Timur lewat kerja keras dan kinerja yang baik. Semua ini demi terciptanya kesejahteraan masyarakat di Jatim.
Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menekankan soal kepekaan seorang CPNS terhadap segala situasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti pandemi Covid-19 hingga tanggap terhadap bencana alam yang terjadi di sekitar.
Gubernur Khofifah menyebut, kepekaan berasal dari lubuk hati yang paling tulus dan mampu menggerakkan hati dalam memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat.
Dicontohkannya, pada saat menjabat sebagai Menteri Sosial era Kabinet Kerja, ketika ada bencana terjadi di Indonesia, saya biasa bergerak sebelum ditugaskan karena memang merupakan tupoksi Kementerian Sosial.
“Inilah salah satu bentuk kepekaan yang menggerakkan hati kita untuk dapat melayani masyarakat terdampak bencana tanpa harus diperintah. Contoh seperti itulah yang harus dimiliki dan ditanamkan oleh peserta Latsar untuk lebih peka terhadap persoalan yang terjadi,” terangnya.
Lanjut Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya penanaman Employer Branding dan Core Values di dalam diri ASN Pemprov Jatim. Mengacu pada arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa setiap ASN harus memiliki karakter ‘BerAKHLAK’ di dalam dirinya.
“Khusus untuk peserta yang sedang mengikuti Latsar kali ini, ada Employer Branding dan Core Values yang diluncurkan oleh Bapak Presiden Jokowi Juli lalu yaitu BerAKHLAK,” ujarnya.
Mengusung tema “BerAKHLAK” yang merupakan kepanjangan dari ‘Berorientasi Pelayanan, Akuntabel Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif’ itu diharapkan agar semua ASN bisa menerapkannya dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Hal tersebut ditekankan Gubernur Khofifah sebagai Core Values bagi seluruh ASN.
“Untuk itu, format-format tersebut bisa terus ditajamkan kepada para CPNS selama pelaksanaan Latsar ini,” tegasnya.
Dihadapan peserta Latsar yang hadir, mengutip pesan Bung Karno, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa sekarang ini berada pada taraf investment yakni taraf dimana menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya.
Taraf tersebut meliputi investment of human skill, material investment dan mental investment. Artinya, pengembangan dan investasi sumber daya manusia (investment of human skill) menjadi kebutuhan strategis bagi birokrasi di Jatim.
”Mental investment akan menjadi basis membangun persatuan dan kemakmuran. Lebih dari itu, sisi mental investment sangat kuat pengaruhnya di dalam core value para ASN baru ini,” tutur Gubernur Khofifah.
“Sedangkan investment of human skill ini secara spesifik saat ini terutama bagi terpenuhinya kebutuhan transformasi digital. Ini menjadi hal yang begitu penting untuk birokrasi kita,” imbuhnya.
Atas hal itu, Khofifah menyebutkan bahwa kiat-kiat pengembangan kemampuan seperti kediklatan, pelatihan, dan short course perlu digencarkan kembali. Utamanya, terkait bidang teknologi dan digitalisasi sistem.
”Berbagai program short course dan kediklatan menjadi sangat penting. Bukan cuma ilmu yang kita dapat, tetapi berbagai interaksi akan memberikan nilai tambah bagi keterampilan yang dibutuhkan dalam percepatan pelayanan publik,” sebutnya.
Khofifah mengimbau, jangan sampai dalam kiat-kiat tersebut, terdapat sentimen-sentimen yang tidak sesuai dengan Pancasila atau pandangan NKRI. Termasuk masalah mental investment sangat penting bagi pengembangan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Saya berpesan agar saudara bisa menyerap sebanyak-banyaknya sumber pembelajaran yang nantinya dapat dikembangkan dalam skema pembelajaran yang fleksibel, kolaboratif dan kebiasaan yang akan menjadi dasar untuk mencapai Jawa Timur yang maju dan unggul,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Prov. Jatim Aries Agung Paewai dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Latsar bagi formasi CPNS Tahun 2019 baru saja dimulai pada Maret 2021 lalu. Itu dikarenakan masih tingginya angka kasus konfirmasi Covid-19.
Oleh sebab itu, pelaksanaan Latsar bagi CPNS Formasi 2019 akan terbagi pada tahun 2021 sebanyak 10.853 orang dan tahun 2022 sebanyak 4.697 orang. Hingga November 2021 tercatat 6.156 peserta telah selesai menjalani Latsar, sementara 4.697 lainnya masih menjalani Latsar di berbagai tahapan.
Dirinya menjelaskan bahwa di setiap akhir pelaksanaan Latsar, setiap peserta diwajibkan untuk membuat satu inovasi yang bisa diterapkan di lembaga tempat mereka ditempatkan.
Bahkan, Kaban Aries Agung Paewai juga menyampaikan, total lebih dari 5.000 inovasi telah dihasilkan oleh peserta Latsar CPNS. Seluruh inovasi tersebut disebutnya merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat.
Latsar model Blended ini merupakan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal baik di tempat pelatihan dan di tempat pelatihan serta di tempat kerja.
Model ini diyakini mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan sekaligus membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi) serta merasakan manfaatnya dan terpatri dalam dirinya sebagai karakter pegawai negeri sipil.
Dihadapan Gubernur dan peserta Latsar, Aries menegaskan, bahwa BPSDM Malang siap menjadi posko bencana alam banjir bandang kota Batu.
“BPSDM Malang, siap jika ditunjuk sebagai tempat posko relawan, tempat menampung masyarakat yang terkena bencana hingga posko bahan logistik yang dibutuhkan bagi masyarakat,” tutupnya.
Untuk pelaksanaan Pembelajaran Klasikal sendiri, Pemprov Jatim melalui BPSDM Provinsi Jatim telah menyediakan enam lokasi yaitu Kampus Stesia, Hotel Sinar 1 Surabaya, Ponpes Saifulrahman, Gedung Islamic Center Surabaya, Gedung BPSDM Jatim Malang serta WARDES Mojokerto. (Tim/Red)
Komentar