2024 Anggaran Event 3 Miliar, Pemkab Sumenep Tak Mampu Beli Cat dan Pot Bunga Seharga Kacang

Infrastruktur796 Dilihat

SUMENEP, Bongkar86.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura Jawa Timur, luncurkan anggaran hiburan 3 milliar. Namun untuk merawat Pot-pot depan museum Keraton dan tembok gerbang keraton atau labeng mesem tidak mampu malah dibiarkan kumuh dan kusam.

Hal itu mendapat respon negatif oleh Tahol salah satu warga Kecamatan Kota. Selasa 19/03/2024

Menurut Tahol, ini benar-benar gila Pemkab Sumenep anggaran event tahun ini mencapai kurang lebih 3 miliar. Mau beli cat dan pot bunga saja tidak mampu, ” ucapnya

“Berapa sih??? harga cat dan pot bunga itu!!! Kok Pemkab tak mampu membelinya hingga pot yang ada di depan museum itu dibiarkan rusak atau pecah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumenep Arif Susanto lewat telepon pribadi menyampaikan bahwa soal perawatan pot-pot di halaman Museum itu bukan ranah DLH.

Lalu, Ditanya ranahnya siapa, Arif menjawab maaf mas saya masih di Jakarta, ” ucapnya

Sementara Kepala Disparbudpora Moh. Iksan mengatakan untuk anggaran hiburan melalui event Kabupaten Sumenep cukup besar. ”Kurang lebih Rp 3 miliar,”.

Berita sebelumnya di media Bongkar86.com, Terlihat beberapa Pot bunga di depan Museum Keraton yang beralamat di Jalan Dr. Sutomo Nomor 6, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kota Sumenep, Madura Jawa Timur, dinilai kumuh dan tidak dirawat. Rabu 06/03/2024

Padahal Museum Keraton Sumenep merupakan salah satu destinasi wisata dan ada tiket masuk. Namun pot-pot bunga tersebut tidak layak untuk di Pampang, karena sebagian pot terlihat pecah dan tidak terurus.

“Ya, pot bunganya kusam dan kotor tidak dirawat. Bahkan tidak ada bunganya lagi, ” kata Tahol warga perumahan Kecamatan Kota

Tahol menilai, halaman Museum dan pintu masuk Pendopo Agung tampaknya tidak terurus, ” ucap Tahol

Padahal, kata Tahol jika pot-pot bunga di rawat dan dipercantik akan membuat indah dipandang pengunjung.

Apalagi, lanjut Tahol museum ini menjadi destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara. Apa kita tidak malu pada mereka.

Jika pot bunga tersebut terawat akan membuat indah dipandang pengunjung dan para tamu Bupati.

Seharusnya, Tahol menambahkan Selain tempat wisata juga pintu masuk Pendopo Agung dan sejak kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo pintu belakang pendopo dijadikan pintu utama bagi para tamu kehormatan Bupati. Tapi oleh pihak Pemkab khususnya Disparbudpora dan DLH terkesan dibiarkan.

Jadi kondisi itu merusak pemandangan. Harusnya dirawat biar bagus, gak terlihat kumuh dan kusam,” ujarnya.

Tahol berharap, halaman Museum tersebut ditata dan diperbaiki oleh pemerintah daerah. Sebab, halaman itu menjadi pintu masuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke museum dan Pendopo Agung.

“Ya, saya harapkan bisa diperbaiki, biar halaman itu terlihat cantik dan bagus. Seperti pot bunga yang rusak diperbaiki, semua pot di cat dengan warna yang cantik, dan bisa lebih dipelihara lagi, biar gak kumuh. Masak halaman Museum dan pintu masuk Pendopo Agung kumuh,” harapnya.(Apo)

Komentar