Tuntut Bupati Tutup Galian Ilegal, Mahasiwa Pamekasan Bentrok Dengan Polisi

0
373

Pamekasan, Bongkar86.com – Ratusan mahasiswa lakukan demonstrasi terkait tambang ilegal di kabupaten Pamekasan. Demo yang dilakukan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut berakhir ricuh. Kamis 25/6/2020

Kericuhan tersebut dilakukan oleh mahasiswa dengan petugas. Akibatnya seorang mahasiswa mengalami luka dan harus dievakuasi ke RSUD Slamet Martadirjo Pamekasan.

Sementara dalam aksi itu, mahasiswa menutut agar Bupati Pamekasan menutup ratusan tambang ilegal yang ada di Pamekasan.

“Tambang liar merusak lingkungan dan ini lebih jahat dari covid-19, pemkab harus tegas,” ucap korlap aksi, Moh. Lutfi.

Semula, para mahasiswa melakukan aksi di depan pintu gerbang Kantor Bupati Pamekasan, Jalan Raya Kabupaten. Sekitar satu jam mahasiswa berorasi.

Suasana semakin memanas lantar massa aksi tak kunjung ditemui oleh Bupati. Kemudian mahasiswa masuk dengan berlarian ke kantor bupati pamekasan.

Massa aksi mendapatkan hadangan hingga pemukulan dari polisi hingga menyebabkan seorang korban.

Suasana memanas, hingga akhirnya berhasil didinginkan oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Djoko Lestari. Ia mengajak mahasiswa duduk lesehan di lapangan pendopo bupati dan menampung seluruh tuntutan mahasiswa.

“Kami akan tindak lanjuti dengan berkoordinasi dengan anggota Forum Pimpinan Daerah. Jika kemudian ditemukan masalah, maka putusan terkait tambang galian C tersebut,” terang AKBP Djoko.

Setelah berdialog cukup lama dengan kapolres, akhirnya mahasiswa pulang dengan memberi warning penutupan tambang galian C selama 7 X 24 jam. “Jika tidak ada reaksi dari aparat terkait, kami akan berdemo kembali,” pungkas Lutfi.(bay/sib/apo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here