Pamekasan, Bongkar86.com – Berbeda dari tahun sebelumnya, dalam proses kembalinya santri Pondok Pesantren Sidogiri asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dilepas langsung oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Rabu, 01/07/20.
Sebelum diberangkatkan ke pondok, sebanyak 99 santri Sidogiri menjalani pemerikasaan kesehatan terlebih dahulu serta rapid test oleh dinas kesehatan setempat.
Hal tersebut guna sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 di pesantren.
Baddrut Tamam selaku Bupati Pamekasan, menyampaikan, “ini kami lakukan untuk mencegah munculnya klaster pesantren dalam penyebaran Covid-19”, ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa Pemkab akan memberikan beasiswa kepada 2000 santri asal Pamekasan yang kurang mampu.
“Kami akan bekerjasama dengan pesantren untuk memberikan beasiswa terhada 2000 santri, untuk kategori santri berprestasi, hafidz dan hafidzah”, lanjutnya.
Selanjutnya, Bupati Pamekasan juga berpesan agar para santri tersebut menjaga kesehatan dengan mengikuti protokol Covid-19.
“Selamat jalan, selamat belajar, jaga nama baik Kabupaten Pamekasan, dan terus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19”, tegasnya.
Sementara itu, wakil ketua Ikantan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Kabupaten Pamekasan, KH. Muhammad Idris menyampaikan bahwa proses kembalinya santri Sidogiri dibagi menjadi beberapa tahapan.
“Yakni ada tiga tahapan yang pertama yang tanggal 1 juli ini tingkat Aliyah sebanyak 99 santri yang ke 2 pada tanggal 12 juli tingkatan tsanawiyah sekitar 150-an santri, yang terahir tanggal 25 nanti tingkat ibtidaiyah sekitar 200 santri”, ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri juga ikut serta dalam mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Para santri juga telah diintruksikan untuk membawa beberapa masker pribadi.
“Alhamdulillah instruksi pusat, santri harus membawa masker minimal lima buah, di sana nanti diterima oleh Dinas Kesehatan Pasuruan”, tandasnya.(bay/sib/icha/adv)