Sumenep, Bongkar86.com – Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, begini tanggapan Kabid Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Sumenep. Rabu (26/08/2020)
Menurut Kabid Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Sumenep, Sri Endah Purnamawati saat di temui di ruang kerjanya sekitar Pukul 09.00 Wib., sejak bulan Januari hingga Agustus, laporan yang di terima oleh pihaknya yaitu sejumlah 32 kasus. Hal itu mengalami kenaikan 5 angka dari tahun sebelumnya.
“Dari 32 kasus itu merupakan hasil laporan yang di terima langsung oleh kami dan juga koordinasi dengan pihak penegak hukum (kejaksaan atau kepolisian)”, ujarnya.
Terkait rinciannya, Endah menjelaskan bahwa diantara 32 kasus itu termasuk Penelantaran yang berjumlah 11 kasus, KDRT 1 kasus, Pencabulan 7 kasus, pemerkosaan 1 kasus, Penganiayaan 1 kasus, Perebutan Hak Asuh Anak 3 kasus, dan Bulliying 1 kasus.
“Kemudian juga ada kasus anak yang berhadapan dengan hukum, diantaranya yaitu pencurian 3 kasus serta penyalah gunaan narkotika sejumlah 3 kasus”, tambahnya.
“Saya bersyukur jika masyarakat mau melapor ketika dirinya mempunyai masalah mengenai anak atau perempuan, karena mereka memang butuh perlindungan, jika mereka tidak melapor kan bisa memberi kesempatan kepada para pelaku kekerasan”, tutur Endah.
Sedangkan terkait kasus kriminal yang di lakukan anak di bawah umur, Endah menyampaikan bahwa itu tergantung pola asuh setiap orang tua terhadap anak mereka. Bahkan, orang tua harus bisa menjadi teman bagi anaknya agar mereka bisa memantau sekaligus memberi arahan yang tepat.
“Namanya juga anak-anak mas, mereka kan belum tau tentang batasan,” tandasnya.(kit/bil/yog)