Sumenep, Bongkar86.com – Aksi anarkis pengeroyokan terhadap wartawan media online di depan Polsek Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, diduga ada pembiaran oleh Polsek setempat. Minggu 23/8/2020
Hal itu disampaikan oleh korban (Kholiq) sebab sebelum terjadi aksi pengeroyokan petugas Polsek dan Koramil ada dilokasi bahkan salah satu petugas Polsek Gapura sempat menyuruh korban untuk memindahkan mobil yang diduga menghadang jalan untuk masuk ke lokasi proyek PT. Garam Persero Kalianget.
“Ya mas, waktu saya cekcok sama Kades Paloloan (Sunar) dilokasi penutupan jalan tepatnya di depan Polsek Gapura dan saat itu anggota Polsek datang ke lokasi, namun anggota itu tidak berseragam polisi.
Menurut korban, setelah selesai cekcok mulut menjelang beberapa menit salah satu anggota polsek Gapura juga menghampiri saya dan meminta agar memindahkan mobil yang diduga menghalangi aktifitas warga.
Lanjut korban, dan disitu yaitu dilokasi penutupan juga ada petugas polisi berseragam dan berdiam dilokasi.
Namun, beberapa menit kemudian datanglah anggota koramil Gapura kelokasi penutupan. Tetapi massa warga Pololoan masih sedikit yang ada dilokasi.
Setelah itu, kata korban datanglah massa warga paloloan dengan menggunakan motor dan berkumpul ke massa yang sebelumnya berkumpul di depan SDN Gapura Barat 1. “Nah, waktu itulah terjadi pengeroyokan terhadap saya. Padahal petugas Polsek Gapura ada dilokasi dan seolah membiarkan saya dikeroyok massa.
Sementara Kapolsek Gapura saat dikonfermasi soal dugaan pembiaran adanya aksi anarkis didepan Polsek Gapura via whatsappnya AKP Irianto dalam pesan whatsappnya menyampaikan dengan bahasa mohon ijin mas Holik, Polsek tidak memihak kepada siapapun…
Bahkan, kata Irianto waktu kejadian Polsek Gapura hanya beberapa orang yaitu yang piket hanya 3 orang ditambah pak Son(Darsono)…, “terangnya.(fer/apo)